Permainan ‘MonoLern’ yang Edukatif dan Interaktif bagi Siswa
Sebuah inovasi kembali datang dari Universitas Dinamika. Tiga mahasiswa program studi Manajemen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) berhasil membuat sebuah prototype board game edukatif yang diberi nama ‘MonoLern’. Board game ini menggabungkan permainan monopoli dan pembelajaran (learning) tentang pengetahuan umum, pengetahuan alam, matematika, dan kebudayaan.
Ketiga mahasiswa penggagas inovasi ini bernama Dony Hardyansah Iramadhan, Damar Sasanti Tanuwijaya, dan Halimatus Sa’diyah. Mereka berasal dari prodi Manajemen angkatan ’24. “Kami ingin mengembangkan sebuah media pembelajaran yang interaktif, kreatif, dan menyenangkan bagi siswa-siswa kalangan sekolah dasar hingga menengah atas,” tutur Dony.
Berbeda dari permainan monopoli pada umumnya, ‘MonoLern’ dirancang untuk membantu siswa belajar secara interaktif melalui permainan yang menggabungkan elemen edukasi dengan sentuhan teknologi dan melalui pendekatan learn through play. “Seperti monopoli pada umumnya, ‘MonoLern’ memiliki beberapa kartu permainan yang dibekali fitur RFID (radio frequency identification),” ucap Damar Sasanti Tanuwijaya, yang akrab dipanggil Santi.
Tidak seperti Monopoli pada Umumnya
Kartu-kartu ini memuat pertanyaan di bagian sampulnya dan dilengkapi dengan jawaban serta penjelasan soal yang terintegrasi di dalamnya. Teknologi RFID ini memungkinkan pengguna untuk memindai kartu dengan menggunakan gadget yang memiliki fitur NFC (near field communication), sehingga jawaban dan penjelasan bisa ditampilkan di layar gadget.
(Dok. Humas Undika)
Walaupun sedikit berbeda dengan permainan monopoli pada umumnya, ‘MonoLern’ tetap mempertahankan aturan dasar dari monopoli, hanya saja terdapat penambahan elemen edukasi di dalamnya. Ukuran dari board game ini 50cm x 50cm dan bisa dimainkan hingga delapan orang.
Prototype Permainan ‘MonoLern’ Melenggang di Kompetisi Nasional
Prototype ini dirancang di platform Figma dan merupakan hasil karya dari Dony dan tim yang mengikuti lomba business plan tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Katolik Darma Cendika. Perlombaan ini digelar pada bulan Desember lalu secara offline.
Kerennya, pembuatan desain ini hanya menghabiskan waktu selama kurang dari dua hari. “Sebelumnya, kami sudah merancang proposal dan lolos dalam tahap itu. Kami pun harus bergerak cepat dalam finalisasi desain dan pengaturan perkiraan budgeting ‘MonoLern’,” ujar Halima.
(Dok. Humas Undika)
Selain dikejar waktu, Dony dan tim juga sempat merasa tertekan karena peserta yang mengikuti lomba tersebut banyak dari kampus lain dan kebanyakan mahasiswa di semester tiga. Namun, hal ini tidak mematahkan semangat mereka untuk tetap menunjukkan yang terbaik ke hadapan dewan juri lomba.
Atas kegigihan dan semangat tinggi, mereka pun berhasil meraih juara 3 di lomba business plan tingkat nasional tersebut, mengalahkan banyak pesaing-pesaing lainnya. Mereka menambah daftar prestasi mahasiswa Universitas Dinamika yang kian panjang. “Ini merupakan prestasi dan pengalaman yang berharga bagi kami, karena ini juga pertama kalinya kami mengikuti lomba business plan,” kata Dony. Mereka berharap bahwa prestasi yang telah mereka raih saat ini bisa menjadi motivasi bagi mereka untuk makin semangat mencetak prestasi-prestasi membanggakan lainnya.