Prestasi & Inovasi

Mahasiswa Undika Kembangkan Aplikasi Analisis Sentimen Layanan Kesehatan

Layanan Kesehatan Berkolaborasi dengan AI

Seperti yang kita ketahui di perkembangan digital yang sangat pesat ini, makin banyak teknologi-teknologi yang bermunculan dan dapat dimanfaatkan sebagai alat yang membantu pekerjaan manusia. Salah satu teknologi yang sedang ramai digunakan oleh masyarakat adalah artificial intelligence (AI).

Rasanya, saat ini AI sudah menjadi teknologi yang sehari-harinya berdampingan dengan kehidupan manusia. Melalui pemanfaatan algoritma dan data dalam jumlah besar, AI dirancang untuk mampu belajar, menganalisis informasi, mengidentifikasi pola, serta mengambil keputusan. Tentunya, kehadiran AI ini bisa membantu meringankan pekerjaan manusia.

Pengaplikasian AI kini semakin meluas, mencakup berbagai sektor industri dan kehidupan sehari-hari, dengan potensi transformatif yang signifikan dalam memecahkan permasalahan kompleks dan meningkatkan efisiensi. Beberapa sektor industri yang telah mengimplementasikan AI adalah industri teknologi dan telekomunikasi, pendidikan, e-commerce, dan bahkan kesehatan.

Melihat pesatnya perkembangan AI di dunia kesehatan, maka mahasiswa program studi S1 Sistem Informasi (SI) Universitas Dinamika mengembangkan sebuah prototype aplikasi analisis sentimen untuk respons masyarakat terhadap layanan kesehatan di Surabaya menggunakan model RoBERTa (Robustly Optimized BERT pretraining Approach).

Artikel Lainnya :  Mahasiswa S1 Manajemen FEB Undika Raih Juara 2 Vlog Mie Mapan

Pemanfaatan AI dalam Pelayanan Kesehatan

prototype aplikasi berbasis AI 'kesehatan surabaya'
Prototype Aplikasi ‘Kesehatan Surabaya’ Karya Wahyu Adinda Nur Ashifa
(Dok. Humas Undika)

Wahyu Adinda Nur Ashifa, mahasiswa S1 SI Undika, menyadari bahwa masyarakat Surabaya sering memberikan respons terhadap layanan kesehatan. Berdasarkan data yang telah ia kumpulkan, sebanyak 89% masyarakat Surabaya telah memberikan respons mereka terhadap layanan kesehatan yang telah mereka jalani. Respons-respons masyarakat beragam, sehingga perlu aplikasi yang bisa mengklasifikasikan banyaknya respons tersebut menjadi positif, negatif, dan netral.

“Dengan menggunakan AI RobERTa, memungkinkan pengguna untuk mengklasifikasikan opini masyarakat menjadi sentimen positif, negatif, dan netral dengan tingkat akurasi validasi mencapai 90% dan cocok untuk analisis mendalam pada konten yang lebih kompleks dan ambigu,” tutur Dinda. Terdapat banyak sekali isu-isu seputaran industri kesehatan, seperti antrian yang panjang, tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan, dan lain-lain.

Artikel Lainnya :  Board Game Futuristik Karya Mahasiswa DKV Kenalkan Ragam Budaya Indonesia

Dinda menambahkan bahwa ia mengumpulkan data berupa berita dan tanggapan masyarakat di media sosial dan di aplikasi yang direncanakan. “Setelah data terkumpul, kemudian diterjemahkan ke Bahasa Inggris dan diimpor untuk di analisis data menggunakan algoritma RoBERTa,” sambungnya. Prototype ini berupa aplikasi mobile yang hasil akhirnya bisa digunakan untuk mengevaluasi kinerja dari instansi kesehatan tersebut.

Prototype aplikasi ‘Kesehatan Surabaya’ ini merupakan wadah tanggapan masyarakat terkait layanan kesehatan yang ada di Kota Surabaya. “Hasil tanggapan masyarakat yang telah diolah di aplikasi ini akan disajikan dalam bentuk visualisasi dan laporan rutin yang dapat diakses oleh Dinas Kesehatan untuk memantau kondisi layanan kesehatan di rumah sakit dan puskesmas,” ucap Dinda. Dengan aplikasi ini dapat membantu dalam mengambil langkah-langkah keputusan dan perbaikan yang diperlukan.

Artikel Lainnya :  Buku Ilustrasi ‘Aku adalah Pahlawan’ Ajarkan Anak Lebih Mencintai Lingkungan

Berhasil Raih Dua Medali Sekaligus

Dinda dengan Sertifikat Penghargaan dari COMPILER
(Dok. Humas Undika)

Atas pengembangan prototype aplikasi analisis sentimen ini, Dinda berhasil membawa pulang medali perak dan medali perunggu sekaligus di perlombaan berbeda. Ia menyabet medali perak atas prestasinya dalam lomba UI/UX Design Mobile Apps pada acara COMPILER (Computing and Programming with Logic and Creativity) pada bulan Februari 2025.

Ia juga berhasil meraih medali perunggu dalam lomba Dinacom 2025 Kategori AIdeathon Mahasiswa di acara DINUSFEST 2025 antar SMK/SMA/MA/Mahasiswa tingkat Nasional pada bulan yang sama. Prestasi-prestasi yang telah diraih Dinda tentunya menjadi kebanggaan tersendiri baginya, karena saat pembuatan prototype ini ia harus dihadapkan dengan beberapa tantangan. “Semoga dengan prestasi ini bisa menjadi acuan bagi saya dan teman-teman yang lain untuk mencetak prestasi yang lebih membanggakan lagi,” pungkasnya.

Dinda Sabet Juara 3 di Dinacom 2025 Kategori AIdeathon Mahasiswa
(Dok. Humas Undika)

Artikel Terbaru

Open chat
Hai, Ada yang bisa kami bantu ?