D’Media, FDIK – Artificial flower buatan mahasiswi Universitas Dinamika yang bernama Ghea Sonja Imanda, Nabila Intan Assaufa, dan Ahda Rohmatus Salsabilah menggunakan pipe cleaner sebagai bahan dasarnya. Pipe cleaner adalah kawat yang digunakan untuk membersihkan saluran pipa air yang tersumbat.
Ketiga mahasiswi program studi DKV tersebut menggunakan bulu-bulu dari pipe cleaner berwarna sebagai bunganya, sedangkan tangkainya menggunakan kawat yang sudah diwarnai hijau serta selotip berbentuk kertas warna hijau yang berguna sebagai perekatnya. “Kami ingin menerapkan ilmu yang telah dipelajari dari program studi DKV sekaligus menjadikannya sebagai income sampingan.”, kata Ghea.
Saat ditanya mengenai ide dari artificial flower menggunakan pipe cleaner ini, Ghea menjelaskan bahwa pengumpulan idenya relatif cepat. Dalam waktu 1 – 2 hari, konsep dari kerajinan ini terbuat. “Kami mengumpulkan ide-ide dari internet, dan akhirnya menemukan ide membuat artificial flower dari pipe cleaner ini. Selain unik, bahan yang digunakan juga mudah ditemukan.”, ucap Ghea. Ada tiga jenis artificial flower, yaitu single flower dengan harga 15.000, pot kecil dengan harga 20.000, dan bucket besar dengan harga 35.000.
Ketiga mahasiswi tersebut ternyata sudah memiliki nama dari usaha kerajinan mereka, yang dinamai Salina Craft. Salina merupakan singkatan dari inisial ketiga mahasiswi ini, yaitu Salsa, Intan, dan Ghea. Brand yang memiliki tagline ‘salina to grow’ ini berasal dari kata ‘salin’ di Bahasa Jawa yang memiliki arti ‘berubah’, sehingga diharapkan bahwa klien yang menggunakan jasa mereka akan mendapatkan perubahan yang lebih baik. Tidak hanya berhenti di kerajinan, Salina juga membuka jasa desain grafis yang bernama Salina to Grow.
“Semoga usaha saya bersama teman-teman bisa berkembang dan kami bisa menghasilkan kerajinan-kerajinan lain yang lebih unik dan kreatif menggunakan makrame atau sulam.”, tutupnya. (tta)