BEM Universitas Dinamika (Undika) menggelar acara Gebyar Seni dan Budaya (GSB) pada Kamis (18/11). Kegiatan yang rutin diadakan setiap tahun ini berkolaborasi dengan beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) bidang kesenian untuk melakukan penampilan. Gede Genta Prabha Subhagani selaku Ketua Pelaksana mengatakan tema yang diangkat dalam kegiatan GSB tahun ini adalah Halcyon. “Halcyon sendiri merupakan sebuah keadaan yang tenang dan damai yang memperlihatkan warna yang terang, ungkapnya. Lanjutnya, Genta menjelaskan konsep GSB tahun ini mengambil tema tahun 80an dengan tujuan ingin mengingatkan kembali warna-warni masa lalu.
Mahasiswa yang juga tergabung dalam Stikomusik ini mengungkapkan jika konsep GSB tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. “Tahun lalu memang tidak ada karena pandemi. Dan saat ini dibuat kegiatan offline dan online, berupa video yang nanti diupload oleh pihak BEM di Official YouTube Channel,” ungkap Genta. Dengan adanya kegiatan ini, Genta berharap bisa menghidupkan semangat UKM-UKM lain yang ada di Undika untuk tetap mau aktif menjalankan kegiatan meskipun masih di tengah situasi pandemi.
Kegiatan-kegiatan yang diadakan secara offline ini diantaranya adalah penampilan dari Cyber Choir Undika yang menyanyikan beberapa lagu dan juga show off tentang dunia origami oleh Komunitas Daisekoi. Sebagai salah satu komunitas baru dan juga baru pertama kali berkontribusi dalam kegiatan GSB, Daisekoi menampilkan penjelasan tentang dunia origami dan sedikit teknik untuk berkreasi dengan kertas lipat. “Dari sebuah kertas kita bisa lipat menjadi bentuk apa saja, tidak hanya melulu membuat origami menjadi burung tetapi juga bisa dibentuk naga dan lain sebagainya,” ungkap Kevin Andrian, salah satu anggota Daisekoi.
Mahasiswa S1 Prodi Sistem Informasi ini menceritakan bahwa kehadiran Komunitas Daisekoi di Undika ini adalah karena banyak mahasiswa Undika yang memiliki ketertarikan dengan dunia Jepang. “Bahkan antusias tentang budaya Jepang sangat tinggi di dunia Indonesia,” lanjut Kevin. Banyaknya minat masyarakat tentang budaya Jepang tersebut yang membuat ia dan 20 temannya yang lain membentuk komunitas ini.
Meskipun masih berada di tengah pandemi, Komunitas Daisekoi terus aktif mengadakan kegiatan pertemuan setiap satu minggu sekali untuk sharing pengetahuan tentang budaya Jepang. “Kita memanfaatkan relasi yang sudah profesional tentang budaya Jepang untuk memberikan materi-materi bermanfaat tentang Jepang kepada kami,” ujar mahasiswa angkatan 2019 ini.
Ia berharap Daisekoi bisa mengikuti kegiatan perlombaan-perlombaan yang diadakan secara nasional agar bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas. Tidak hanya itu, Kevin juga berharap agar kegiatan GSB kedepannya bisa dilakukan secara offline agar lebih meriah. “Semoga kedepan GSB bisa diadakan menjadi sebuah festival atau bazar,” harapnya.
Humas Undika : Clara