Mahasiswa Desain Produk Univesitas Dinamika (Undika) Yuanita Alifia Rahma memciptakan kursi batik multifungsi. Kursi ini mempermudah pengrajin batik dalam menaruh perlengkapan membatik dan memberikan kenyamanan membatik.
“Kursi ini memiliki kaki pendek dengan ukuran kecil,” kata mahasiswa kampus yang dulu bernama Stikom Surabaya ini.
Ia menjelaskan pembuatan inovasi ini karena melihat pengrajin batik tulis membutuhkan banyak perlengkapan saat membatik, seperti canting, lilin, kompor, wajan. Dalam prosesnya pun membutuhkan waktu yang cukup lama. Sehingga kursi batik multifungsi ini bisa menjadi solusi atas permasalahan yang dialami pengrajin.
Agar lebih praktis, pada bagian kanan kursi dilengkapi dengan tempat kompor, lap kain, canting, dan sapu ijuk. Ia juga memberikan sandaram pada kursi agar pengguna bisa beristirahat disela-sela membatik atau merasa kelelahan.
“Mungkin pengrajin ingin mengencangkan punggungnya dan bersandar. Selain itu, saya juga memberikan roda dan pegangan agar mempermudah pembatik saat membawa kursi multifungsi saat pameran misalnya,” kata dia.
Ia berharap inovasi ini bisa berguna untuk pengrajin batik tulis, karena mereka tidak perlu bingung mencari perlengkapan membatik ketika sudah memulainya.
Agar kursi bisa kuat dan awet, Yuanita memilih jenis kayu yaitu jati belanda, karena memiliki sifat kayu yang ringan, memiliki serat yang halus, warna yang cerah serta cocok dijadikan untuk sebuah furnitur. Fiy.