Teknologi infromasi itu sudah masuk ke ranah masyarakat, dan yang sepeleh ini adalah gadget. Seharusnya gadget ini bisa dioptimalkan, apalagi di masa pandemi masyarakat lebih banyak di rumah untuk tetap jaga jarak.
Wakil Rektor I Universitas Dinamika (Undika) Pantjawati Sudarmaningtyas, S.Kom., M.Eng. menyampaikan agar masyarakat menanamkan mindset IT untuk tetap berkembang.
“Pastinya bukan hanya untuk hiburan bersosial media atau chatting saja, tapi juga digunakan belajar, bisnis, dan juga melakukan pekerjaan,” kata Panjtawati.
Menurutnya IT sebelumnya hanya pelengkap kehidupan sehari-hari, namun dengan kondisi datangnya pandemi Covid-19 ini mengubah perannya menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Seharusnya penanaman mindset IT ini sudah dilakukan sejak masuknya internet di Indonesia, namun belum semua masyarakat siap dan bisa memanfaatkannya dengan baik.
Panjta mejelaskan menanamkan mindset tersebut tidak mudah, karena terbiasa dengan kehidupan dan budaya konvensional.
“Kita kadang merasa IT kurang tepat saat belajar maupun berinteraksi, padahal melalui teknologi informasi bisa lebih efisien,” kata dia.
Ada beberapa tips yang bisa menanamkan mindset IT ke masyarakat, kata Panjta, hal tersebut yakni menyadari bahwa teknologi adalah dua mata pisau yang bisa bersifat positif dan negatif. Hal tersebut sesuai dengan pemanfaatan teknologinya, yang hanya digunakan untuk hiburan atau untuk belajar dan bekerja.
Ia juga menyampaikan masyarakat harus bijak, disiplin dan menentukan prioritas kegiatannya. Sehingga ketika sudah memegang gadget tidak terlena untuk bersosmed, main game atau hiburan belaka.
“Tapi ini semua butuh pembiasaan dan keperayaan agar orang-orang bisa menggunakan IT. Jadi bagaimana bisa orang bisa menggunakan e-commerce jika orang-orang tidak percaya? Jadi ini memang butuh edukasi,” katanya.
Warek I kampus yang dulunya STIKOM Surabaya berpesan agar masyarakat berhati-hati dalam menggunakan teknologi informasi. Karena jejak digital itu terekam selamanya dan dapat diakses oleh banyak orang.
Ia juga berharap dengan kemudahan akses informasi ini tidak melunturkan budaya bangsa, IT atau gadget ini juga penting diatur agar sebisa mungkin bisa memperkenalkan budaya dalam negeri.
“Sehingga generasi muda bisa mengetahui budaya Indoensia, pastinya harus dikemas dengan menarik,” katanya.