Surabaya, Jawa Pos – Setiap instansi maupun lembaga getol melakukan antisipasi pencegahan Covid-19. Salah satunya memperketat orang masuk melalui cek suhu tubuh. Universitas Dinamika (Undika) pun berinovasi membuat alat pendeteksi suhu badan otomatis.
Namanya Dinamika Thermal Camera. Inovasi tersebut memang sudah tidak asing digunakan di bandara-bandara. Namun, dosen dan mahasiswa Teknik Komputer Undika membuat alat pendeteksi suhu berkamera tersebut dengan harga lebih murah dari pasaran. “Yang ada dan dijual di pasaran bisa di atas Rp 50 juta.” kata Dr Susijanto Tri Rasmana, dosen teknik komputer.
Susijanto mengatakan, untuk cara kerjanya, alat tersebut menangkap suhu tubuh. Hasil tangkapan kamera itu akan diolah mini PC. “Nanti kalau suhu orang yang lewat di gate tertangkap oleh kamera tersebut diatas 38 derajat celcius, akan ada peringatan,” ucapnya.
Prototipe inovasi yang dibuat menggunakan gate dari kayu. di atas gate itu terpasang kamera. Untuk mengetahui suhu tubuh seseorang, mereka harus melewati gate tersebut. “Sementara yang kami buat, orang yang lewat harus satu per satu,” tuturnya.
Susijanto menambahkan, alat deteksi suhu itu juga telah diuji coba. Hasilnya, alat tersebut memiliki keakuratan hampir 100 persen dalam mendeteksi suhu badan. Kamera itu juga memiliki keakuratan hampir 100 persen dalam mendeteksi suhu badan. Kamera itu juga memiliki kecepatan tinggi dalam menangkap suhu tubuh. ” Yang digunakan kamera flir,” katanya.
Keunggulan alat tersebut, ucap dia, tidak perlu ada operator. Jadi, jika terdeteksi memiliki suhu tubuh di atas 38 derajat celcius, alat tersebut akan mengeluarkan bunyi. Sekuriti pun bisa langsung mengamankan seseorang dengan suhu tubuh tinggi itu. ” Kami akan mengembangkan inovasi ini agar bisa mendeteksi suhu tubuh orang dalam jumlah banyak sekaligus. “Saat ini sudash ada yang memesan dari rumah sakit Bangkalan,” ujarnya.
Anan Pepe Abseno, asisten dosen Teknik Komputer, menuturkan bahwa orang yang melewati gate itu akan didtekesi dengan sensor gerak
(proximity sensor). Pengecekan suhu tubuh bisa dilakukan dengan cepat dengan cepat dan efisien. Pepe mengungkapkan akan mengembangkan inovasi tersebut. Mulai penambahan multideteksi higga perbaikan tampilan pada sisi perangkat lunak.
“Nanti gate-nya bisa dibuat dari bahan akrilik, bukan kayu,” ucapnya.
Dekan Fakultas Teknologi dan Informatika Undika Jusak menyatakan, dosen dan mahasiswa memang didorong untuk berinovasi. Salah satunya, menelurkan alat pendeteksi suhu panas. “Undika ingin ikut membantu memberikan solusi sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini,” katanya. (Ayu/c20/dio)
Berita ini telah tayang di Jawa Pos Halaman 17 pada Jumat 27 Maret 2020
Repost oleh PR Undika : Lathifiyah