Universitas Dinamika mengubah kuliah tatap muka menjadi sistem online melalui Aplikasi Brilian. Upaya tersebut dilakukan untuk mengantisipasi dan meminimalisir penyebaran virus korono atau Covid-19.
Rektor Undika Prof. Dr. Budi Jatmiko, M.Pd. menyampaikan untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang semestinya dilakukan di kampus untuk dilakukan secara daring.
“Jadi yang seharusnya besok (Senin 16 Maret 2020) perkuliahan mulai masuk, kami putuskan untuk melakukan perkuliahan secara daring dari rumah masing-masing,” kata Prof Budi.
Ia menyebutkan kegiatan belajar secara daring ini akan berlangsung selama terhitung 16-27 Maret 2020. Jika selama dua minggu mendatang kondisi sudah membaik dan memungkinkan untuk kuliah tatap muka dalam kelas.
Selama dua minggu secara daring tersebut, Prof Budi menjelaskan semua presensi mahasiswa dianggap hadir.
Prof Budi juga mengimbau agar seluruh karyawan, mahasiswa dan juga pengajar Undika agar tidak datang ke kampus atau keluar rumah jika tengah sakit, khususnya sakit dengan gejala Covid-19.
“Dan bagi karyawan yang tetap beraktivitas seperti biasa untuk menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),” katanya.
Selama dua minggu mendatang Undika akan melakukan sterilisasi semua gedung dan ruangan, kata Prof Budi, upaya tersebut agar ketika mahasiswa mulai kuliah secara tatap muka dalam kondisi ruangan yang benar-benar bersih.
Disamping itu, Kepala Program Studi Sistem Informasi Dr. Anjik Sukmaaji, S.Kom, M.Eng menyampaikan Undika sudah siap jika harus melakukan pembelajaran secara daring. Pasalnya selama infrastruktur Undika sudah mendukung untuk kuliah yakni adanya aplikasi Brilian.
“Dengan aplikasi tersebut sebenarnya materi bisa dibagikan ke mahasiswa, kemudian tatap muka bisa diatur menggunakan video atau chating,” kata dia.
Ia menyampaikan dengan adanya surat edaran dari Rektor, dosen-dosen segera menyiapkan materi untuk kelas online. Jadi dosen harus siap memberikan materi dalam bentuk dengan bentuk video pembelajaran, blog, dan materi lainnya yang dibutuhkan.
Nantinya dosen harus membuat materi soal-soal untuk pengayaan mengukur kemampuan mahasiswa.
“Pengayaan ini juga bisa mengukur keakuratan dan efektif atau tidaknya aplikasi Brilian. Karena memang selama ini belum sepnuhnya digunakan untuk pembelajaran,” kata Anjik.
Ia juga menyampaikan, jika ada troble ketika streaming menggunakan Aplikasi Brilian, dosen dan mahasiswa bisa diskusi melalui chating. Hal tersebut agar mahasiswa bisa memahami materi yang disampaikan oleh dosen.
Bisa juga menggunakan softaware google yang mendukung materi atau kegiatan belajar tersebut, kata dia, aplikasi tersebut hampir sama dengan Brilian, hanya saja terdapat fitur tambahan untuk menunjang perkuliahan Undika.
Anjik menyampaikan pihaknya akan terus memantau aplikasi Brilian selama dua minggu mendatang.
“Pastinya aplikasi ini harus dievaluasi, karena memang selama ini belum maksimal diterapkan pada mahasiswa, bagaimana prosesnya dan efektif atau tidak. Kalau misal kurang efektif akan di improvisasi dan dilengkapi kekurangannya,” kata dia.
Post by PR Undika : Lathifiyah