Berita

Bantu Anak-Anak Belajar Daring Melalui Bison

Surabaya, Surya – Selama tiga pekan, bis online (Bison) milik Universitas Dinamika (Undika) disiagakan bergiliran di tiga kecamatan yang ada di Surabaya. Bis yang dilengkapi perangkat komputer, jaringan internet dan wifi ini, disediakan untuk membantu anak-anak yang kesulitan dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Didukung pihak universitas, mahasiswa dari UKM Gerakan Peduli Sosial Mahardika mendampingi anak-anak menggunakan fasilitas internet yang ada di Bison.

Siswa yang ingin belajar di Bison harus mendaftar terlebih dahulu. Setelah itu, mereka bisa datang ke lokasi Bison dan menggunakan fasilitas yang ada.

Salah satunya, Herman Fanani, siswa PKBM Mekar Asri mengungkapkan, sangat senang bisa memakai komputer yang kecepatan internetnya cepat.

Artikel Lainnya :  Andil Mahasiswa Undika dalam Banyuwangi Smart Kampung

“Ini belajar matematika, online biasanya di rumah. Sekarang mau belajar pakai internet juga,” ujar Herman, Selasa (11/8).

Koordinator Kegiatan Bison, Yerza Adynata mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan di tiga tempat, yakni kecamatan Rungkut, Jambangan, dan Kelurahan Keputih. Pasalnya banyak bantuan permintaan bantuan PJJ di tiga lokasi itu.

“Kami akan memberi fasilitas komputer, wifi gratis, perpustakaan, dan museum pada Bison, untuk anak-anak yang ingin sekolah atau belajar online,” urainya, disela pendampingan para siswa.

Ide kegiatan ini, kata Yerza, untuk mendukung kebijakan Kemendikbud terkait belajar daring yang terkendala dengan minimnya fasilitas yang dimiliki masyarakat.

“Kegiatan ini untuk proses pembelajaran bagi siswa yang memiliki keterbatasan fasilitas untuk belajar online. Dimulai 10 Agustus hingga 4 September 2020 mendatang,” terangnya.

Artikel Lainnya :  DiMedia Development Program Fasilitasi Mahasiswa yang Ingin Menjadi Digital Creator

Lima Kali Steril

Terkait operasional Bison ini, dosen, mahasiswa, UKM dan tim public relations Undika akan bergantian keliling di tempat yang sudah ditentukan.

Kabag Humas Undika Surabaya, Ryan Adi menambahkan, dengan kapasitas internet yang bisa diakses hingga 20 orang, pihaknya tetap mengedepankan protokol kesehatan. Kami mengecek suhu anak-anak yang datang, menyediakan hand sanitizer. Setiap hari, kami bisa lima kali mensterilkan perangkat komputer dan ruangan,” ujar Ryan. (ovi)

Berita ini telah tayang di Koran Surya pada Rabu 12 Agustus 2020

Repost PR Undika : Lathifiyah