D’Media (20/09/2022) – Prodi D3 Sistem Informasi Universitas Dinamika kembali mengadakan Pameran Karya Proyek Akhir pada Senin (19/09). Bertempat di Ruang Laksda Mardiono, ada sebanyak 23 karya mahasiswa berbasis android yang dipamerakan. Kegiatan ini merupakan rangkaian yang harus dilalui oleh para mahasiswa tingkat akhir sebelum diwisuda. Adapun beberapa aplikasi prototype yang dipamerkan diantaranya adalah aplikasi pemantau dan penunjang nutrisi ibu hamil, aplikasi pet shop berbasis android, rancang bangun aplikasi penyedia lapangan pekerjaan dan masih banyak lagi.
Salah satu karya prototype yang unik adalah milik Enrico Pradana. Mahasiswa angkatan 2019 ini membuat sebuah rancang bangun aplikasi pengenalan anggota tubuh dan gerak tubuh. “Anak-anak jaman sekarang kan suka main HP, tapi karena HP masih sering dipandang negatif orang, jadi coba buat aplikasi edukasi ini biar main HP sambil belajar,” ungkap Enrico. Ia mengungkapkan aplikasi ini ditujukan bagi anak-anak usia balita sampai 10 tahun.
Dalam aplikasi yang dibuat Enrico selama kurang lebih dua bulan ini, ada beberapa fitur yang dapat dimainkan oleh pengguna. Ia menjelaskan, pengguna harus melakukan registrasi dan login terlebih dahulu sebelum menggunakan aplikasi ini. “Setelah login nanti pertama ada menu pretest yang muncul untuk mengetahui kemampuan si user,” jelas Enrico. Jika pengguna sudah menyelesaikan pre test, maka akan masuk ke menu utama yang terdapat beberapa konten lainnya. “Disitu ada menu pembelajaran berupa card, dimana kalau diklik akan muncul animasi dan penjelasan dari anggota tubuh yang diklik,” ujarnya. Lalu adapula menu post test, serta history test yang memunculkan rekap nilai yang diperoleh pengguna.
Aplikasi ini dinilai Nunuk Wahyuningtyas selaku Kaprodi D3 SI Undika merupakan aplikasi yang cukup menarik dan unik. “Saya rasa aplikasi tersebut out of the box ya dibanding milik teman-teman lain yang mengambil tema konvensional,” jelas Nunuk. Melalui kegiatan ini, Nunuk dan jajaran dosen Prodi D3 SI Undika lainnya berharap mahasiswa baru bisa mulai melihat peluang dan pengembangan karya-karya yang sudah dipamerkan ini. “Intinya jangan sampai ada plagiarism,” jelas Nunuk. Ia berharap para mahasiswa angkatan baru bisa melihat potensi apa yang harus digali selama menjalani masa perkuliahan. (Cla)