Berita

Dosen Undika Sebut Virus Corona Sebabkan Kesenjangan Sosial


Dosen Universitas Dinamika menyebut penyebaran virus corona menyebabkan kesenjangan sosial. Hal tersebut terlihat dengan perubahan perilaku masyarakat yang gegabah membeli masker secara berlebihan akhir-akhir ini.

Euforia orang itu seolah-olah dengan menggunakan masker itu cukup, itu menurut saya wasting,” kata Dosen Undika Rudi Santoso, S.Sos., MM.

Menurutnya adanya perilaku tersebut menyebabkan kenaika harga barang yang cukup signifikan. Ketika harga barang mulai naik, masyarakat menengah kebawah akan merasa terbebani karena tidak bisa membeli masker tersebut.

Padahal, Rudi berpendapat dalam mencegah penularan virus corona ini bisa diantisipasi dengan menjaga daya tahan tubuh, olahraga, tidur teratur, dan meminum vitamin secukupnya.

“Boleh dikatakan itu panik yang dilakukan masyarakat, membeli masker secara berlebih, seharusnya itu boleh untuk sekedar jaga-jaga tapi tidak langsung memborong,” kata dia.

Artikel Lainnya :  Inovasi STUNNING System, Undika bersama Dinas Pendidikan Jatim Ajak 152 Guru MGMP Merakit Soal

Menurutnya, jika beberapa masyarakat tetap bersikap gegabah dan panik dalam menanggapi penyebaran virus corona ini akan memperburuk ketentraman bangsa. Akan timbul permasalan baru dalam masyarakat berpenghasilan rendah, yakni merasa tertekan atas banyaknya kenaikan harga barang.

Selain itu, hal tersebut juga merugikan ekonomi mikro seperti toko kecil atau minimarket. Padahal tidak perlu masyarakat memborong makanan barang-barang tertentu.

Menurutnya masyarakat harus belanja barang-barang untuk jangka panjang, seperti makanan pokok, karena makanaan pokok ini lebih dibutuhkan oleh masyarakat untuk menjaga kesehatan.

Ia berharap masyarakat tidak gegabah dan tidak mengubah perilaku peduli pada diri sendiri secara berlebihan. Apalagi pemerintah telah berupaya secara maksimal untuk menangani virus corona.

Artikel Lainnya :  Lolos Kompetisi Bisnis Ristek Dikti, Pamerkan Produk Bisnis Ramah Lingkungan

“Jadi Indonesia ini sudah siap menghadapi virus tersebut, bahkan yang akan masuk ke Indonesia sudah dikarantina dengan standart militer untuk memastikan keamanan dan kesehatannya,” katanya.