Berita

EduDesper, Aplikasi Belajar Bagi Penyandang Disleksia

Disleksia merupakan gangguan dalam proses belajar yang menyebabkan seseorang mengalami kesulitan untuk merangkai huruf, kata, angka, arah, dan susunan-susunan lainnya.

Orang dengan gangguan disleksia umumnya sulit dalam mengidentifikasi kata-kata. Gangguan ini, biasanya dialami anak-anak di usia balita.

Di Indonesia sendiri, kurang dari 1 juta anak mengalami disleksia. Menilik hal itu, enam mahasiswa jurusan Teknik Informatika dari Universitas Dinamika Surabaya membuat aplikasi belajar bagi penderita disleksia.

Aplikasi karya Arif Prasetya Utomo, Tito Dwiki, R. Primananda, Nico Aprilio, Lucky Dharmawan, dan Bima Lestya ini bernama ‘Edu Desper’.

Bima Lestya salah satu perwakilan tim menjelaskan, dalam aplikasi tersebut terdapat beberapa fitur untuk membantu para penderita disleksia dan masyarakat yang peduli untuk memahami apa itu disleksia.

Artikel Lainnya :  Tingkatkan Penghijauan Kampus, Undika Bikin Green Wall dengan Penyiraman Otomatis

“Karena penderita disleksia ini umumnya dialami anak-anak. Jadi dengan aplikasi ini mereka bisa segera ditangani. Jika tidak mereka (penderita disleksia) bisa menjadi pelupa. Seperti lupa tanggal, hari, hingga tidak bisa membedakan huruf yang sama, seperti B dan D,” jelas Bima ketika ditemui Basra pada Rabu (12/2).


Dalam aplikasi itu, terdapat beberapa fitur pendukung seperti video edukasi disleksia, pengetahuan tentang disleksia, konsultasi dengan dokter, permainan susun kata, dan kamera penerjemah tulisan.”Kami kasih fitur permainan supaya mereka bisa latihan belajar membaca, per huruf hingga per kata. Kalau untuk kamera penerjemah tulisan, fungsinya hampir sama dengan permainan, hanya saja dia bisa untuk kalimat, dan pemisah katanya kita beri warna berbeda-beda,” kata Bima.Dengan adanya aplikasi ini, Bima berharap dapat membantu para penderita disleksia sembuh.”Ke depan kami akan coba mengembangkan aplikasi ini lagi. Dan semoga aplikasi ini bisa bermanfaay buat banyak orang,” pungkasnya.Tannda-tanda disleksia pada anak yaitu memiliki gangguan bahasa, pelupa, sulit mengurut abjad, anak suka menulis terbalik, sering kehilangn barang, respon lambat ketika diberi tugas atau intruksi, hingga sulit beraktivitas dengan kemampuan motorik halus.

Artikel Lainnya :  UKM KSR Gelar Donor Darah untuk Misi Kemanusiaan Menjelang Hari Pahlawan

Berita ini tayang dihttps://kumparan.com/beritaanaksurabaya/edudesper-aplikasi-belajar-bagi-penyandang-disleksia-1spJTJYayg8

Repost by PR Undika Surabaya

Lathifiyah.