Prestasi

Edukasi Kesehatan Mata Melalui Board Game Karya Mahasiswi Undika

D’Media, FDIK – Mahasiswi Universitas
Dinamika (Undika) kembali menciptakan sebuah inovasi. Inovasi yang diciptakan
oleh mahasiswi bernama Gracia Emmanuelle ini adalah sebuah board game edukatif yang dinamai Mata & Panda. Secara singkat, board game adalah permainan yang
diletakkan di atas papan dan telah dirancang dengan aturan yang telah
ditetapkan.


Perbedaan antara board
game
pada umumnya dan yang Gracia inovasikan adalah Gracia menjadikan board game sebagai sarana edukasi bagi
anak usia 6 – 12 tahun tentang penyakit mata, yaitu Miopia. “Tujuan saya ingin
memberi edukasi kepada anak-anak maupun orang tua untuk mengenal sekaligus
mencegah Miopia.”, ujar mahasiswi jurusan DKV tersebut. Miopia (rabun jauh)
adalah kondisi di mana mata tidak bisa melihat terlalu jelas objek yang jauh.

Artikel Lainnya :  Pemberi Pakan Ikan Otomatis (PINTAS) Karya Mahasiswa Despro Mudahkan Petani Tambak


Gracia memilih board
game
sebagai media dari konten edukasi Miopia karena proses edukasinya
dapat menarik dan merangsang sistem motorik anak agar lebih aktif dan
kolaboratif. “
Board game ini saya
kemas se-menarik mungkin agar anak-anak tertarik untuk memainkannya dan pesan
edukasinya bisa tersampaikan.”, ucapnya.
Board
game
yang dibuat oleh Gracia mengambil inspirasi dari permainan Monopoli
yang telah disederhanakan untuk anak usia 6 – 12 tahun.


Gracia menggunakan warna-warna cerah yang menenangkan
serta karakter yang dapat menarik perhatian, yaitu Panda. Ia menggunakan teknik
digital painting dalam menggambar
karakter tersebut. Terdapat media pendukung lainnya yang turut disertakan,
yaitu poster,
sticker, x banner, dan gantungan kunci.

Artikel Lainnya :  Mahasiswa DKV Ciptakan Activity Book “Petualangan Sehat bersama Didi dan Melin” untuk Edukasi Anak tentang Diabetes Melitus Tipe 2


“Semoga inovasi board
game
ini bisa mengenalkan dan menambah pengetahuan tentang bahayanya Miopia
kepada anak-anak dan orang tua, sekaligus bisa menjadi ide sarana media pembelajaran
selain lewat buku dan digital.”, pungkasnya.
(Tita)