Berita

Elia Laboran Berprestasi di ASEAN Youth Video Contest

Elia Pramana Putra laboran yang sekaligus alumni di Stikom Surabaya kini mewakili Indonesia dalam ajang lomba video tingkat ASEAN tentang Renewable Energy: Powering ASEAN’s Brighter Future. Tema dalam lomba video ini setiap tahun berbeda-beda misalnya saja tahun lalu mengangkat isu-isu agama dan budaya. Elia baru kali pertama mengikuti kompetisi ini. Meskipun tidak menyandang status sebagai mahasiswa, seringkali ia mendapatkan penghargaan dan memenangkan lomba video.

Pada acara ASEAN Youth Video Contest (AYVS) tersebut, laboran dari Stikom Surabaya itu akan menhadiri AYVS ke-5 yang dilaksanakan di Hanoi, Vietnam pada 19-24 Mei 2019. Acara dihadiri oleh 10 peserta finalis yang masing-masing negara mengirim 1 orang yang menang pada seleksi tingkat negaranya.

Artikel Lainnya :  Gelar Acara Bertajuk ‘Indahnya Berimajinasi’, Stikomedia Ajak 30 Anak Yatim Menjadi Fotografer

Videonya yang berdurasi 1 menit itu menceritakan seorang pahlawan superhero. Selama ini penggunaan energi di ASEAN lebih mengutaman menggunakan energi minyak. Hal ini yang menyebabkan kerusakan alam. Oleh sebab itu, muncullah pahlawan cewek yang bernama Kalinda, yang merupakan representasi dari energi terbarukan. Bersama teman-temannya, mereka yang akan bertugas melawan polusi.

“Kalinda dalam bahasa sansekerta artinya bumi. Nama ini yang saya jadikan judul dari video. Sebenarnya berdurasi 2 menit. Tetapi pada tahap seleksi hanya membuat 1 menit saja. Sisanya akan dilanjutkan saat tahap final,” ungkap Elia.

Tahap final yang dilaksanakan di Vietnam, bergabung dengan 9 finalis lainnya yang merupakan pemenang dari setiap negara di ASEAN akan diajari untuk mentoring membuat film, dan lain-lain.

Artikel Lainnya :  Undika Buat Aplikasi Peringatan Jaga Jarak

Meskipun bekerja sebagai staf laboratorium, disela-sela waktu luang Elia dapat ia gunakan membuat video animasi selama selama 2 minggu. Karena sebelumnya laki-laki asal Mojokerto itu sudah memiliki bekal saat kuliah di DIV Produksi Film dan Televisi.

“Jika saya bisa memenangkan lomba tingkat internasional ini saya akan pensiun mengikuti lomba-lomba lagi. Mohon doanya ya,” tegasnya saat diwawancara. Ucapannya bukan tanpa alasan, ia yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri akan mendapatkan nilai lebih jika mendapat penghargaan tersebut. Nantinya akan memfokuskan diri ke studinya.