Forum

7 Soft Skill Penting yang Perlu Gen Z Miliki di Era Digital

Apa itu Soft Skills?

Kita sering mendengar bahwa soft skills sangat penting, terutama jika kita ingin sukses di dunia kerja. Namun, ketika perkembangan teknologi digital, bagaimana kita dapat mengembangkannya?

Soft skill merupakan keterampilan yang berkaitan dengan cara kita berhubungan dengan orang lain, beradaptasi dengan situasi, dan juga mengelola diri sendiri. Seseorang yang memiliki keterampilan soft skill yang baik, dapat membentuk hubungan yang lebih baik dengan teman, pimpinan, dan juga pelanggan. Soft skill juga menjadi sangat penting agar kita bisa survive dan success di era digital.

Nah apa saja Soft Skill Penting  yang harus dibangun dan dikembangkan?

7 Soft Skill yang Harus Dimiliki di Era Digital

1. Komunikasi Efektif (Effective Communication)

soft skill komunikasi efektif
Ilustrasi Komunikasi Efektif
(sumber: Freepik.com)

Komunikasi dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Dunia digital memberikan kita ruang untuk berkomunikasi atau berkolaborasi melalui e-mail, chat, ataupun media sosial. Komunikasi melalui media-media tersebut biasanya dibuat singkat.

Untuk itu keterampilan berkomunikasi harus lebih ditambah dengan mengetahui bagaimana komunikasi kita lebih efektif sehingga komunikan akan mudah memahami apa yang kita sampaikan. Caranya:

  • Berlatih mendengarkan secara aktif
  • Menyampaikan topik untuk mencegah kesalahpahaman dan memperjelas makna
  • Gunakan intonasi yang jelas
  • Perhatikan bahasa tubuh komunikan (misalnya wajah komunikan jika sedang zoom)
  • Tidak mendominasi pembicaraan
  • Gunakan pilihan kata yang sesuai dengan usia atau level komunikan

2. Adaptabilitas (Adaptability)

Keterampilan adaptif adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan, keadaan sekitar, dan situasi yang terjadi. Keterampilan beradaptasi ini merupakan keterampilan yang penting untuk tetap optimis dalam mengatasi tantangan yang tidak terduga, dan membantu mengatasi stres .

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan adaptif, yaitu:

  • Selalu siap dan menerima perubahan
  • Menjadi pembelajar
  • Memahami situasi dan lingkungan sekitar

3. Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah (Critical Thinking and Problem Solving)

Ilustrasi Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah
(sumber: Freepik.com)

Dunia digital menjadikan informasi mengalir sangat deras dan melimpah. Oleh sebab itu, sangat penting untuk memiliki keterampilan berpikir kritis. Pemikiran kritis mengacu pada kemampuan untuk menggunakan pengetahuan, fakta, dan data untuk secara efektif memecahkan masalah. Keterampilan ini akan membantu kita untuk  menemukan informasi yang relevan, dan dapat dipercaya.

Hasil dari keterampilan kita berpikir kritis juga dapat membantu kita untuk dapat mengambil keputusan yang tepat dan cepat. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah

  • Menganalisis situasi secara kritis
  • Mengidentifikasi masalah lebih cermat
  • Crosscheck informasi yang masuk
  • Pertimbangkan berbagai kemungkinan dari berbagai perspektif

4. Kerja Sama dan Kolaborasi (Teamwork and Collaboration)

Tujuan yang kita tetapkan akan lebih mudah dicapai ketika kita menggabungkan kekuatan saling membantu. Kerja sama dalam sebuah tim dan kolaborasi yang terjalin akan membawa banyak manfaat seperti produktivitas yang tinggi, dan pengambilan keputusan yang tepat.

Namun, di era digital, lansekap digital telah mengubah cara berkomunikasi sehingga membuat kerja sama dan kolaborasi menjadi lebih menantang yang dapat mempengaruhi efektivitasnya. Upaya-upaya berikut akan meningkatkan keterampilan kerja sama dan kolaborasi.

  • Memahami zona waktu yang berbeda
  • Lakukan penyimpanan dokumen melalui sistem penyimpanan awan (cloud system)
  • Adopsi perangkat lunak dan aplikasi untuk kolaborasi
  • Miliki ruang virtual dan sistem kolaborasi untuk berbagi pengetahuan dan berdiskusi  

5. Kreativitas dan Inovasi (Creativity and Innovative)

Kemampuan untuk berpikir kreatif dan menghasilkan ide-ide inovatif sangat penting untuk mencapai kesuksesan. Kreativitas mengacu pada kapasitas pikiran yang memungkinkan manusia memecahkan masalah dan pada akhirnya menghasilkan inovasi. Seseorang didefinisikan sebagai orang yang inovatif ketika ia menggunakan pendekatan orisinal untuk memecahkan masalah, untuk mencapai solusi yang lebih efektif.

Di era digital, teknologi yang tersedia akan membantu untuk mendapatkan dan menerapkan ide-ide baru yang membantu menciptakan solusi dan menyelesaikan masalah. Lakukan beberapa hal ini untuk menjadi kreatif dan inovatif:

  • Gunakan sudut pandang yang berbeda dalam melihat permasalahan
  • Akses ke beragam sumber informasi dan informasi yang sangat luas
  • Lakukan beberapa percobaan, jangan takut salah
  • Terbuka terhadap umpan balik

6. Literasi Digital (Digital Literacy)

Keterampilan literasi digital mencakup keterampilan untuk mengakses, mengevaluasi, menghasilkan, dan mengomunikasikan informasi menggunakan teknologi digital. Terdapat tiga pilar dalam literasi digital yaitu 1) bagaimana menemukan dan mengonsumsi konten digital, 2) membuat konten digital, dan 3) berbagi konten. Mengembangkan keterampilan ini dapat dilakukan dengan cara :

  • melakukan pembelajaran berkelanjutan dan menjelajahi sumber daya secara online
  • terlibat dalam kegiatan kolaboratif.

Semakin sering kita belajar secara online, semakin mudah untuk merasa nyaman menggunakan teknologi digital. Demikian pula jika kita terlibat dalam kegiatan kolaboratif yang saat ini dapat dilakukan menggunakan aplikasi kolaborasi. Hal ini akan menambah pengalaman dan memahami perspektif dan juga berbagi pengetahuan. Pembelajaran kolaboratif dan berbagi pengetahuan dapat memperluas dan memperdalam pemahaman tentang teknologi digital dan bagaimana teknologi tersebut dapat membantu mencapai berbagai tujuan.

7. Kecerdasan Emosional (Emotional Intelligence)

Ilustrasi Kecerdasan Emosional
(Sumber: Freepik)

Interaksi online yang terjadi di era digital sangat membutuhkan kecerdasan emosional yang tinggi seperti mengelola kesadaran diri, empati pada situasi-kondisi dan emosi orang lain. Saat ini, kita berinteraksi dengan orang lain tidak hanya melalui interaksi tatap muka, tetapi juga melalui berbagai platform digital seperti email, pesan teks, konferensi video, dan media sosial.

Pada interaksi digital, emosi yang disampaikan tidak selalu sama dengan emosi yang sebenarnya. Keterbatasan untuk mengetahui kondisi ini menjadi tantangan agar hubungan tetap harmonis dan konflik dapat diselesaikan. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah:

  • Melatih kesadaran diri dengan melakukan evaluasi gaya komunikasi digital dan menerima umpan balik.
  • Empati. Empati juga dapat dilakukan secara virtual dengan mempertimbangkan perasaan dan perspektif  orang lain yang berada pada ruang virtual yang sama.
  • Memahami etika digital


Itulah 7 poin soft skill yang perlu dimiliki oleh Gen Z di era digital saat ini. Tentunya, soft skill ini akan membantu dalam mempersiapkan diri kalian sebelum terjun langsung ke dunia kerja.

Kalian bisa mengasah soft skill tersebut mulai dini saat di bangku kuliah. Di Universitas Dinamika prodi Manajemen Bisnis, tidak hanya hard skill saja yang diasah, namun soft skill kalian juga akan diasah. Kalian akan belajar tentang entrepreneur, business ethics, integrated marketing communication, socio-techpreneur, dan masih banyak lagi. Lulusan prodi Manajemen Bisnis akan mampu mengelola dan mengembangkan bisnis secara kreatif, inovatif, dan berdaya saing global.

Jika kalian ingin informasi lebih lanjut tentang prodi ini, bisa menghubungi student consultant kami di nomor  082225555456 dan kalian bisa kepoin Instagram official S1 Manajemen Bisnis Undika di @manajemendinamika.id.

Mau membaca artikel seputar manajemen? Yuk klik link artikel di bawah ini!

Artikel Terbaru

Open chat
Hai, Ada yang bisa kami bantu ?