Apa itu Internet of Things?
Internet of Things (IoT) adalah konsep yang menghubungkan berbagai perangkat fisik ke internet yang memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi, mengumpulkan dan berbagi data. IoT telah menjadi salah satu teknologi paling transformatif di era digital ini. IoT telah banyak digunakan dalam berbagai bidang.
IoT telah menggabungkan berbagai bidang ilmu dalam sebuah teknologi yang saling terintegerasi, bukan hanya hardware dan software namun juga komunikasi dan kolaborasi antar perangkat keras. IoT telah membuka peluang yang luas bagi perkembangan inovasi dan ekonomi. Dengan semakin banyak perangkat yang terhubung ke jaringan internet, maka akan semakin banyak data dan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan dalam berbagai bidang.
Pada kesempatan kali ini, kita akan berfokus pada pengembangan hardware atau perangkat IoT yang akan menjadi peluang karir baru di era digital ini. Pengembangan hardware merupakan salah satu hal penting dalam impementasi IoT.
Hardware merupakan bagain penting dari IoT yang merupakan representasi dari ‘Thing’ dalam terminologi ‘Internet of Things’. Pengembangan perangkat IoT menjadi hal yang sangat menarik untuk diperbincangkan dalam berbagai forum ilmiah maupun industri.
Perangkat Keras (Hardware) IoT
Perangkat keras (hardware) merupakan komponen utama dan penting dalam kontek Internet of Things (IoT) yang memungkinkan objek fisik (things) untuk berkomunikasi dengan berbagai perangkat lainnya dalam lingkungan digital [1]. Perangkat keras terdiri dari sensor, prosesor dan aktuator.
Perangkat keras pada dasarnya menggunakan prinsip IPO (input, proses dan output). Sensor berfungsi sebagai masukan bagi sistem atau prosesor. Sensor bertugas mengumpulkan data lingkungan contoh: suhu, kelembaban, cahaya, suara dan lainnya. Aktuator berfungsi sebagai output yang akan melakukan aksi sesuai dengan perintah yang dikirimkan oleh prosesor. Contoh aktuator adalah lampu LED, motor, speaker/buzzer, LCD dan relay.
Perangkat keras IoT juga meliputi modul komunikasi, pemroses, dan sumber daya (power supply). Modul komunikasi berfungsi memfasilitasi komunikasi data antara perangkat dengan jaringan. Modul komunikasi menggunakan teknologi Wi-Fi, Bluetooth, Zigbee, Lora dan LTE.
Pemroses (processor) merupakan otak dari perangkat IoT yang bertugas untuk mengatur pengumpulan data, pengolahan signyal dan komunikasi antar komponen. Pemroses memiliki peran penting bagi perangkat IoT karena sebagai pusat pengolahan atau pemrosesan data dari sensor dan pengaturan perintah ke aktuator.
Pengembangan Hardware
Pengembangan hardware atau perangkat IoT secara umum menggunakan pendekatan pengembangan perangkat lunak yang dikenal dengan siklus hidup pengembangan perangkat lunak (SDLC). Tahapan pengembangan terdiri dari 4 (empat) fase yaitu:
1. Planning
Tahap planing (perencanaan) adalah tahap awal dari pengembangan perangkat IoT, yang memegang peranan penting bagi keberhasilan pengambangan perangkat IoT. Pada tahap ini fokus pada analisa kelayakan perangkat yang akan dikembangan, analisa kebutuhan dan perencanaan jadwal kerja beserta personel yang terlibat dalam pengembangan perangkat IoT.
2. Analysis
Pada tahap ini mulai dirumuskan detail dari fitur perangkat IoT yang akan dikembangkan. Fitur perangkat IoT diperoleh dari proses analisa kebutuhan pengguna dan analisa kebutuhan sistem. Contoh hasil analisis dapat dilihat pada Gambar 1.

3. Design
Tahap ini fokus pada membuat rancangan perangkat IoT supaya dapat memenuhi spesifikasi perangkat IoT yang sudah dirumuskan pada tahap analisis. Tahap ini akan menghasilkan beberapa diagram dan notasi penting dalam pengembangan perangkat IoT. Contoh rancangan perangkat IoT dapat dilihat pada Gambar 2.

4. Implementation
Tahap implementasi merupakan realisasi dari rancangan perangkat yang sudah dibuat pada tahap sebelumnya. Implementasi merupakan ujung dari pengembangan perangkat IoT. Implementasi perangkat IoT tidak berdiri sendiri, namun perlu diikuti dengan pengembangan perangkat lunak yang terdiri dari perangkat lunak yang tertanam (Firmware) dan perangkat lunak yang berfungsi sebagai server. Ujung dari tahap implementasi sebelum sampai pada pengguna adalah tahap pengujian (testing) untuk memastikan perangkat yang dikembangkan dapat bekerja dengan baik sesuasi rancangan dan dapat memenuhi kebutuhan pengguna.
Peluang Karir Baru
Berdasarkan siklus pengembangan perangkat IoT di atas tentu dibutuhkan tenaga kerja ahli dengan berbagai macam kompetensi yang dapat mendukung penerapan IoT mulai dari tahap perencanaan sampai dengan implementasi. Peluang karir baru di bidang IoT mendapat perhatian khusus dari pemerintah Indonesia yang dituangkan dalam Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 300 Tahun 2020 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)Kategori Informasi dan Komunikasi Golongan Pokok Telekomunikasi Bidang Internet Of Things. Dalam Kepmen tersebut terdapat 41 kompetensi yang tentunya setiap kompetensi akan menjadi peluang karir baru yang memiliki jenjang jabatan tertentu.
Table 1. Unit Kompetensi
NO | Kode Unit | Judul Unit Kompetensi |
1 | J.61IOT01.001.1 | Menguji Coba Desain Konektivitas Internet of Things (IoT) |
2 | J.61IOT01.002.1 | Menguji Coba Desain Platform IoT |
3 | J.61IOT01.003.1 | Mendesain Perangkat Lunak (Firmware) untuk Device IoT |
4 | J.61IOT01.004.1 | Mengintegrasikan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak (Firmware) untuk Device IoT |
5 | J.61IOT01.005.1 | Menguji Coba Device IoT |
6 | J.61IOT01.006.1 | Membuat Analisis Sistem dan Flow Aplikasi IoT |
7 | J.61IOT01.007.1 | Menggunakan Protokol Komunikasi IoT pada Aplikasi Berbasis Mobile |
8 | J.61IOT01.008.1 | Membuat Program Visual Antarmuka pada Perangkat Berbasis Web yang Terintegrasi dengan Mikrokontroler |
9 | J.61IOT01.009.1 | Menggunakan Protokol Komunikasi IoT pada Aplikasi Berbasis Web |
10 | J.61IOT01.010.1 | Menguji Coba Aplikasi IoT |
11 | J.61IOT01.011.1 | Merancang Sistem Keamanan pada Perangkat IoT |
12 | J.61IOT01.012.1 | Mendeteksi Potensi Terjadinya Gangguan Saat Implementasi Konektivitas IoT |
13 | J.61IOT01.013.1 | Mengatasi Terjadinya Gangguan Saat Implementasi Konektivitas IoT |
14 | J.61IOT01.014.1 | Membuat Platform IoT pada Cloud |
15 | J.61IOT01.015.1 | Membuat dan Mengoperasikan IoT On Premise dan Hybrid |
16 | J.61IOT01.016.1 | Mendeteksi Potensi Gangguan Saat Implementasi Platform IoT |
17 | J.61IOT01.017.1 | Mengatasi Terjadinya Gangguan Saat Implementasi Platform IoT |
18 | J.61IOT01.018.1 | Melakukan Instalasi Perangkat IoT (Device) Sesuai Desain |
19 | J.61IOT01.019.1 | Melakukan Instalasi Firmware pada Perangkat (Device) Secara Over The Air (OTA) |
20 | J.61IOT01.020.1 | Mendeteksi Potensi Terjadinya Gangguan Saat Implementasi Perangkat IoT (Device) |
21 | J.61IOT01.021.1 | Mengatasi Gangguan Saat Implementasi Perangkat IoT (Device) |
22 | J.61IOT01.022.1 | Menggelar Aplikasi IoT Berbasis Web |
23 | J.61IOT01.023.1 | Mengimplementasi Aplikasi IoT BerbasisMobile |
24 | J.61IOT01.024.1 | Mendeteksi Potensi Gangguan Saat Implementasi Platform IoT |
25 | J.61IOT01.025.1 | Mengatasi Terjadinya Gangguan Saat Implementasi Aplikasi IoT |
26 | J.61IOT01.026.1 | Menerapkan Perimeter Keamanan pada Perangkat IoT |
27 | J.61IOT01.027.1 | Melaksanakan Evaluasi Kelemahan (Vulnerabilitas) Keamanan pada Perangkat IoT |
28 | J.61IOT01.028.1 | Melakukan Pengambilan Data Measurement Test Konektivitas IoT |
29 | J.61IOT01.029.1 | Melakukan Pemeliharaan Jaringan IoT |
30 | J.61IOT01.030.1 | Merekomendasi Optimasi Konektifitas IoT |
31 | J.61IOT01.031.1 | Memonitor Kinerja Platform IoT |
32 | J.61IOT01.032.1 | Memelihara Kinerja Platform IoT |
33 | J.61IOT01.033.1 | Mengoptimalisasikan Platform IoT |
34 | J.61IOT01.034.1 | Memonitor Kinerja Perangkat IoT (Device) |
35 | J.61IOT01.035.1 | Melakukan Pemeliharaan Perangkat IoT |
36 | J.61IOT01.036.1 | Melakukan Optimalisasi Perangkat IoT dan Pemutakhiran Firmware pada Perangkat (Device) Secara Over The Air (OTA) |
37 | J.61IOT01.037.1 | Memonitor Kinerja Aplikasi IoT |
38 | J.61IOT01.038.1 | Memelihara Kinerja Aplikasi IoT |
39 | J.61IOT01.039.1 | Mengoptimalisasi UI/UX Aplikasi IoT |
40 | J.61IOT01.040.1 | Mengelola Audit Keamanan Informasi pada Perangkat IoT |
41 | J.61IOT01.041.1 | Mengaplikasikan Patch Keamanan pada Perangkat IoT |
Berdasarkan 41 kompetensi di atas, maka kompetensi tersebut dapat dipetakan ke dalam tahapan pengembangan perangkat IoT yang akan menghasilkan sebuah profesi baru. Dengan adanya profesi baru tersebut maka akan membuka peluang karir baru di era dital saat ini. Berikut ini adalah beberapa contoh peluang karir dengan kompetensi IoT:
- Spesialis IoT: konsentrasi pada pengembangan, integrasi, pengelolaan dan pemeliharaan solusi IoT.
- Insinyur IoT: bertanggung jawab dalam merancang, membangun dan memelihara sistem IoT.
- Analisis Cyber Security IoT: memantau dan melindungi sistem IoT dari berbagai ancaman dan serangan cyber.
- Spesialis RPA (Robotic Process Automation): bertanggung jawan merancang sistem otomatisasi proses berbasis perangkat IoT dengan tujuan meningkatkan produktivitas dan efisiensi proses bisnis.
- Pengembang Perangkat Lunak dan Aplikasi: Mengembangkan perangkat lunak tertanam dan aplikasi yang mendukung sistem IoT
Selain peluang karir di atas, tentu masih banyak lagi peluang karir baru yang muncul dengan adanya Iot. Peluang karir tersebut adalah wirausaha berbasis IoT. Berkarir di bidang IoT tidak harus pada perusahaan besar, namun juga bisa memanfaatkan IoT pada perusahan berskala mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Adanya IoT memungkian kita untuk membuat perangkat IoT secara mandiri dalam arti dapat dikerjakan dalam industri rumah tangga dan memasarkan perangat tersebut ke berbagai belahan dunia melaui berbagai media sosial dan e-commmerce.
Kesimpulan
Hardware IoT, yang merupakan komponen utama dalam IoT. Hardware IoT terdiri dari sensor, prosesor, dan aktuator yang memungkinkan objek fisik berkomunikasi dalam lingkungan digital. Pengembangan hardware IoT mengikuti siklus hidup pengembangan perangkat lunak (SDLC) yang meliputi perencanaan, analisis, desain, dan implementasi.
Peluang karir baru di bidang IoT sangat luas, termasuk spesialis IoT, insinyur IoT, analis keamanan siber IoT, spesialis RPA, dan pengembang perangkat lunak dan aplikasi. Pemerintah Indonesia telah menetapkan standar kompetensi kerja nasional untuk mendukung penerapan IoT, membuka berbagai peluang karir baru di era digital ini. Selain itu, IoT juga membuka peluang wirausaha berbasis IoT, yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan kecil dan menengah.
Jika kalian ingin memelajari lebih dalam tentang IoT, Universitas Dinamika memiliki prodi S1 Teknik Komputer yang siap membantu kalian memahami tentang IoT. Kalian akan belajar seputar device IoT, perancangan sistem IoT, penginderaan elektronika, jaringan komputer, AI & robotic, dan lain-lain yang berubungan dengan sistem berbasis komputer dan jaringan. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, kalian bisa menghubungi student admission kita di nomor 082225555456 dan kunjungi official Instagram S1 TK Undika di @hmtk.undika.
Masih ingin membaca artikel seputar tech? Klik link artikel di bawah ini
Referensi
S. M. Dr. Kartika Sari, Konsep dan Implementasi INTERNET OF THINGS (IOT), MAFY MEDIA LITERASI INDONESIA, 2024.
T. Sutanto, N. Ningsih and H. , “Sumon: Pemantauan Kualitas dan Volume Susu Segar Pada Cold Storage berbasis IoT,” Journal of Technology and Informatic (JoTI, vol. Vol.2 No.1, pp. 95-99, 2020.
T. Sutanto, “Desain sistem pemantauan dan pengendalian outlet restoran makanan,” INFOTECH: Jurnal Informatika & Teknologi , Vols. Volume 5, Nomor 2, pp. 336-348 , 2024.
A. Sudirman, H. and A. Wardhana, KEWIRAUSAHAAN (ERA INTERNET OF THINGS), Bandung: MEDIA SAINS INDONESIA, 2023.
A. Wardhana, KEWIRAUSAHAAN DAN UMKM DI ERA DIGITAL 4.0, Kabupaten Purbalingga: EUREKA MEDIA AKSARA, 2021.