D’Media (13/01/22) – 6 mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV)
Universitas Dinamika (Undika) menggelar webinar Bahaya Merokok bagi Kesehatan
Remaja sebagai bagian dari tugas mata kuliah Kampanye Sosial yang diampu oleh
Dhika Yuan Yurisma, M.Ds., ACA. Webinar dengan tagline Choose Health, No Smoke ini diadakan untuk mengajak para pengguna
rokok agar memilih gaya hidup sehat dan meninggalkan kebiasaan merokok.
“Kami juga menggunakan gerakan Young
and Healthy, dimana kami mengajak anak muda untuk selalu memilih pola hidup
sehat,” ujar Khemal Indra Radian yang merupakan PIC kegiatan webinar ini. Dalam
webinar ini, Khemal dibantu oleh teman-temannya yang lain yaitu Dhany Prasetya
Nugraha, Camellia Marsya, Stiven Hernandes, Nevan Yuvellius serta Dita Ayu. Para
mahasiswa tersebut berhasil mendatangkan 54 peserta secara online dari internal
Undika dan juga masyarakat umum.
Khemal menjelaskan bahwa perilaku merokok dapat menimbulkan
beragam penyakit seperti penyakit paru-paru, penyakit mulut bahkan juga dapat
menyerang kondisi tulang. Terlebih bagi kaum remaja yang masih memiliki rasa
penasaran yang besar, merokok menjadi hal yang sering dicoba. Hal tersebut juga
dibenarkan oleh Muhammad Irfan Widyasutomo, pembicara yang diundang dalam
kegiatan webinar ini.
Dalam kesempatan ini Muhammad Irfan Widyasutomo menyampaikan
beberapa materi mengenai bahaya merokok, apa penyebab remaja terjerumus,
penyakit-penyakit apa yang dapat menyerang perokok hingga bagaimana cara untuk
bisa berhenti merokok. “Banyak faktor yang dapat mempengaruhi remaja merokok
diantaranya adalah dari lingkungan teman dan pergaulan, korban iklan di
televisi dan bahkan bisa jadi kebiasaan anggota keluarga,” tutur Irfan yang
juga merupakan seorang dokter umum di Rumah Sakit Mawardi Krian.
Tidak hanya itu, Irfan juga menyayangkan para remaja yang sudah
menjadi perokok aktif karena banyak dampak secara psikis dan kesehatan yang
dapat menyerang mereka. “Merokok juga dapat mengganggu kosentrasi belajar para
remaja, menyebabkan mudah emosi dan depresi bahkan dapat membuat mereka
seringkali insomnia,” lanjut Irfan.
Dalam kesempatan ini pula, Irfan yang juga bekerja di divisi
Indonesia Healthy Care di PT. Regalindo Sidoarjo menjawab pertanyaan salah satu
peserta tentang bagaimana komentarnya jika seseorang beralih dari merokok
batangan menjadi merokok menggunakan vape. Menurutnya, merokok menggunakan vape
sama berbahaya dengan rokok batangan karena meskipun nikotin yang terkandung
dalam vape lebih rendang tapi jika dikonsumsi terus menerus akan menimbulkan
beragam penyakit yang berbahaya. “Oleh sebab itu untuk berhenti merokok,
seseorang harus bisa berfokus kegiatan lain seperti berolahraga serta jangan
malu untuk mengungkapkan bahwa kamu bukan perokok,” pesannya. Cla.