D’Media (17/03/2022) – Sekelompok
mahasiswa beralmamter sibuk menyiapkan berbagai keperluan live di perpustakaan Universitas Dinamika (Undika) pada Rabu
(15/03). Bukan tanpa sebab, para mahasiswa dan sejumlah perwakilan dosen dari Program
Studi DIV Produksi Film dan Televisi (Profiti) dipilih menjadi narasumber dalam
program acara Beranda Kampus yang diselenggarakan oleh TVRI.
Adalah
Karsam, Muhammad Bahruddin, dan Elia Pramana yang berkesempatan untuk
membagikan ilmu dan pengalamannya dalam topik Perkembangan Seni dan Media: dari
Konvensional ke Kreatif Digital.
“Perkembangan
media dari mainstream ke digital menjadi penting saat ini karena media
tidak hanya menayangkan berita atau informasi saja tetapi juga menawarkan
kreativitas yang bisa dibuat oleh khalayak,” ujar Kaprodi Profiti, Muhammad
Bahruddin.
Melihat
pergeseran fungsi media saat ini, Bahruddin menilai bahwa masyarakat sebagai
pengguna aktif media sudah memiliki banyak kemampuan dalam menampilkan potensi
dan mengeluarkan kreativitas mereka untuk menghasilkan profit pribadi hingga
meningkatkan citra diri.
“Seperti case Ghazali Everyday. Itu membelalakkan mata kita bahwa dengan media digital semua kreativitas bisa dilakukan untuk mendapatkan cuan,” tutur Bahruddin.
Pada
kesempatan yang diberikan oleh TVRI ini, Bahruddin ingin mengedukasi para
penonton untuk menjadi khalayak yang tech-savvy
dan lebih aware dengan pergeseran
media yang cukup drastis saat ini.
“Selama
kita aware dengan teknologi, kita
tidak akan kehilangan informasi yang kita inginkan,” ujar dosen pengampu mata
kuliah Kritik Film ini. Ia berharap kerjasama dengan TVRI ini dapat memberi
peluang bagi Prodi Profiti untuk lebih dikenal masyarakat luas. “Harapannya
masyarakat tahu bahwa Profiti menjadi salah satu prodi yang potensial di era
sekarang,” tegas doktor ilmu komunikasi di bidang media dan perfilman ini.
Sementara
itu, produser program Beranda Kampus, Iwan Tuwanakotta menjelaskan bahwa konsep
acara ini adalah sebagai wadah bagi mahasiswa dan generasi muda untuk bisa
berkontribusi secara optimal baik dari saran, masukan, hingga pemikiran.
Harapannya
para mahasiswa bisa menjadi subyek bukan obyek. Aspirasi mereka kita dengar
lewat program ini,” ujar Iwan.
Iwan
menyebut, pemilihan Undika sebagai pendukung program Beranda Kampus ini adalah
karena output yang dihasilkan oleh Undika dianggap mampu menjadi trigger
dan inspirasi bagi masyarakat bahwa mereka memiliki kontribusi di tengah
masyarakat.
“Kita
(TVRI, Red) melihat bahwa Undika memahami konsep digital, sistem digital,
dan techno digital. Dari sini muncul kreator-kreator seni khususnya
dibidang digital,” kesan Iwan.
Iwan
menegaskan bahwa saatnya para generasi milenial siap berkontribusi dalam hal
pembangunan di bidang apapun. Pria berpostur tinggi ini berharap agar anak muda
sekarang punya bekal yang cukup di bidang keilmuan lain untuk terjun di
masyarakat.
“Jadilah
pilar utama di masa depan. Generasi muda yang hebat, kuat, gak baperan, gak
mageran,” pesan Iwan. (Cla)