Berita

Ini Peran Generasi Muda di Era Digital

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) susenas pada Maret 2019 jumlah anak usia kurang dari 16 tahun sebanyak 28,34 persen dan usia 16-30 tahun sebanyak 24,01, sedangkan usia l;ebih dari 30 tahun sebanyak 47,75. Dari data tersebut membuktikan bahwa generasi muda saat ini lebih dari 50 persen dari populasi Indonesia. Oleh sebab itu, generasi muda bisa menjadi garda terdepan untuk mengembangkan perekonomian bangsa.

Dewan Penyantun Universitas Dinamika (Undika) Kresnayana Yahya  menyampaikan generasi muda sangat berperan dalam pengembangan perekonomian bangsa.

“Jadi generasi muda harus ahli dalam bidang digital dan memahami dengan betul ekonomi kreatif,” kata Kresnayana saat diwawancarai di Humas Undika.

Menurut Kresna, dengan banyaknya populasi generasi muda mermebrikan peluang besar bagi bangsa untuk mengembangkan ekonomi. Hal yang perlu ditanamkan adalah sudut pandang generasi penerus dalam melihat masa depan.

Artikel Lainnya :  Terima Bantuan 10 DAS dari Undika

Ia menyampaikan bahwa sebuah tantangan yang hadir merupakan ajang kreativitas untuk memajukan negeri dengan berinovasi dan bersaing skala global.

“Jangan lagi impor, kalau bisa menikmati karya sendiri dan bahkan ekspor,” katanya.

Dewan Penyantun Undika ini juga menyampaikan langkah awal yang harus dilakukan generasi muda adalah belajar dan membiasakan diri dengan teknologi digital. Penguasaan teknologi untuk kegiatan berkarya, bekerja, berbisnis, dan juga belajar perlu ditanamkan.

Disamping itu, Kresna menegaskan agar guru dan orang tua mendidikan anak dengan cara baru. Seperti mengubah pola pikir penggunaan gadget bukan hanya untuk hiburan, tapi juga menambah wawasan dan jaringan.

“Nah fakta di lapangan, dulu kalau bawa hp ke sekolah disita, dan sekarang belajar malah menggunakan hp,” kata Kresna.

Artikel Lainnya :  Undika Beri Apresiasi Prestasi Non Akademik Total Rp 7 Juta

Hal tersebut membuktikan bahwa saat ini terjadi integrasi belajar dengan teknologi, integrasi admnistrasi dengan teknologi dan ada ruang-ruang baru dengan masuknya dengan digital society. Bahkan nantinya digital society menjadi budaya baru dan sebuah keharusan yang tidak bisa terhindarkan dalam masyarakat, sehingga diperlukan pembiasaan dalam masyarakat.

Ia berharap pemerintah segera memenuhi infrastruktur teknologi dalam negeri, sehingga potensi anak muda bangsa bisa tersalurkan secara merata.

“Jadi tidak ada wilayah tertentu yang paling maju, atau wilayah tertentu yang tertinggal,” pungkasnya.

PR Undika : Lathifiyah