(D’Media, 04/10/2024) – Sebagai upaya untuk mengenal dan melakukan pendekatan kepada mahasiswa, Universitas Dinamika (d.h. STIKOM Surabaya) menggelar acara pertemuan dosen. Acara ini diselenggarakan di Ruang Laksda Mardiono, lantai 1 Universitas Dinamika pada hari Jumat (29/09/2024) dan dihadiri oleh seluruh dosen Universitas Dinamika.
Harianto, selaku dosen Teknik Komputer (TK) sekaligus penanggung jawab acara ini menjelaskan bahwa pertemuan ini dilakukan untuk mengembangkan proses pendekatan individual dalam membimbing mahasiswa. Acara ini diisi oleh pemateri yang merupakan seorang dosen psikologi di Universitas Airlangga yang bernama Pramesti Pradna Paramita.
Dalam penyampaian materinya, Pramesti memberikan cara agar para dosen mengenali tantangan dan kesulitan yang dialami mahasiswa. “Mungkin sebagai dosen, kita sering menjumpai kondisi saat mahasiswa tidak fokus dan sulit mengatur tugas yang telah kita berikan. Bisa jadi, mahasiswa tersebut memiliki kondisi tertentu yang perlu diketahui oleh dosen,” ujarnya.
Pramesti kemudian menyebutkan jika para dosen Universitas Dinamika pernah menemui kondisi dimana mahasiswa suka melamun, tidak fokus, dan sulit mengatur tugas mereka, ada kemungkinan hal ini merupakan indikasi dari attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). “Tidak seperti penyakit mental yang lainnya, ADHD ini merupakan penyakit mental yang menyebabkan kesulitan dalam memusatkan perhatian penderita kepada suatu hal,” sambungnya.
Tidak hanya menyebabkan kesulitan fokus, namun ADHD juga dapat dilihat dari perilaku hiperaktif dan impulsif. “Di dalam ADHD sendiri ada tiga jenis, yaitu ADHD inatentif, ADHD hiperaktif-impulsif, dan gabungan dari kedua jenis tersebut,” kata Pramesti.
Walau dengan kondisi seperti ini, Pramesti menyampaikan bahwa ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh para mahasiswa. “Kita bisa menganjurkan kepada para mahasiswa untuk membuat daftar tugas yang akan mereka kerjakan dan membuat scheduling yang rutin dilakukan tiap harinya,” ucapnya. Olahraga juga dapat dilakukan untuk memelihara keseimbangan fisik dan mental.
Di penghujung materi, Pramesti pun menyampaikan harapannya agar para dosen dapat memahami dan mengenal kesulitan-kesulitan yang dialami oleh mahasiswa ketika mengerjakan tugas-tugas mereka, terlebih lagi mahasiswa yang menderita ADHD agar tidak terhambat untuk menyelesaikan kuliah mereka tepat waktu. (tta)