Berita

Mahasiswa Bantu Warga Bojonegoro Buka Peluang Usaha Lewat PHPH2D

Sebanyak 15 mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Manajemen dan 4 mahasiswa dari Program Studi Teknik Komputer melaksanakan kegiatan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) pada Sabtu (17/10). Kegiatan yang diadakan di Desa Ngadiluhur, Balen, Bojonegoro tersebut diikuti oleh sebanyak 35 ibu-ibu PKK dan para perangkat desa setempat.

Mendapatkan pendananaan dari Kemendikbud melalui program PHP2D, mahasiswa yang turut andil dalam kegiatan ini mengusung tema pelatihan “Tanam Hidroponik menggunakan Media Air dengan Pemanfaatan Barang Bekas Rumah Tangga”. Dana yang dikucurkan oleh Kemendikbud tersebut digunakan untuk membeli bibit-bibit dan vitamin tanaman serta memberikan alat teknologi Automatic System Flow.

Menggandeng Mehdy Riza selaku Co Founder dari Kebun Sayur Surabaya, pelatihan ini mengajarkan para peserta untuk dapat melakukan penanaman hidroponik dengan media yang mudah didapatkan. Alatnya pun sederhana yaitu hanya menggunakan 2 baskom berukuran sedang. “Satu baskom diisi sedikit air, sedang satu baskom lagi yang memiliki rongga-rongga diisi bibit tanaman kangkung,” ujar Mehdy.

Artikel Lainnya :  Mahasiswa Undika Tampilkan 350 Karya di Pameran Esensi

Bibit-bibit kangkung yang diletakkan di baskom berongga itu nantinya akan diletakkan di atas baskom yang berisi sedikit air. “Tidak lupa bibit ini juga diberi vitamin cair A & B agar cepat tumbuh dan berkembang,” lanjutnya. Tidak membutuhkan waktu lama, bibit ini akan tumbuh dan siap dikonsumsi setelah tujuh hari. Selain mengajarkan bagaimana cara bercocok tanam hidroponik, Mehdy juga mengajarkan bagaimana cara melihat peluang usaha dan bagaimana cara memasarkan produk hasil tanaman hidroponik tersebut. “Saya berharap nantinya ibu-ibu disini masih bisa terus berproduktif di tengah pandemi seperti ini”, ungkap Mehdy.

Ibu-ibu PKK Desa Ngadiluhur ini pun menyambut baik pelatihan yang diadakan oleh para mahasiswa Undika. Mereka terlihat sangat antusias, sehingga pelatihan berjalan dengan sangat aktif. Ibu-ibu PKK tersebut merasa terfasilitasi karena sudah sejak lama mereka ingin berwirausaha. Selain memberikan pelatihan ini, Undika juga akan memberikan bantuan berupa alat Automatic System Flow bagi para petani disana. Alat tersebut nantinya akan dibuat tersetting untuk mengisi air secara otomatis.

Artikel Lainnya :  Sehari Menjadi Mahasiswa di Program Trial Class Undika

“Alat yang dibuat oleh empat mahasiswa teknik komputer ini nanti dapat menarik air dari sumbernya dan langsung mengarah ke sawah dengan waktu yang sudah disetting sebelumnya”, jelas Dwi Widya Sari selaku penanggung jawab kegiatan.

Hal ini tentunya akan sangat berguna dan mempermudah pekerjaan para petani disana. Rencananya, alat ini akan diserahkan pada pertengahan bulan November jika tidak ada aral melintang. Widya mewakili teman-temannya mengungkapkan rasa senang karena bisa memberikan kontribusi yang bermanfaat untuk jangka panjang bagi masyarakat di Desa Ngadiluhur.

“Kegiatan ini juga menjadi pembelajaran bagi kami untuk dapat menerapkan Tri Darma Perguruan Tinggi untuk masa yang akan datang,” pungkasnya. (clara)

Artikel Lainnya :  Deteksi Kanker Melalui Aplikasi Cancare