Mahasiswa DKV Undika Kembali Ciptakan Sebuah Inovasi
Board game adalah salah satu permainan yang seringkali didengar dan dimainkan oleh masyarakat Indonesia. Board game yang sering dijumpai adalah monopoli, ular tangga, catur, dan masih banyak lainnya. Tidak jarang board game menjadi permainan favorit anak-anak, karena memiliki komponen dan cerita permainan yang beragam sekaligus melatih problem solving anak. Berangkat dari kebiasaan tersebut, tiga mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Dinamika menciptakan sebuah board game berjudul ‘BhinekaCo’.
Board game ‘BhinekaCo’ adalah sebuah permainan board game yang berbentuk seperti stacko, namun dengan desain yang unik dan karakter-karakter yang ada di dalam permainan ini mengenakan pakaian adat dari berbagai suku di Indonesia. Ide ini muncul dari tiga mahasiswa DKV Undika yang bernama Tegar Prasetiyo, Haekal Rahmami Loka Jaya, dan Mochammad Rizki Ramadhan.
Tegar, perwakilan dari ketiga mahasiswa DKV tersebut menjelaskan bahwa tujuan utama penciptaan board game ini adalah untuk mengedukasi anak-anak tingkat SD tentang keberagaman budaya Indonesia. “Indonesia sangat kaya akan keberagaman budaya, dan kami ingin membuat sebuah media pembelajaran yang edukatif sekaligus menyenangkan bagi anak-anak,” jelasnya.

Karakter-karakter di permainan ‘BhinekaCo’ berbentuk seperti orang dengan tangan menyamping dan ke atas. Karakter-karakter ini dibalut dengan stiker laminasi doff yang bergambar pakaian adat dan mewakili total 32 suku di Indonesia.
‘BhinekaCo’ menggunakan nuansa warna yang cerah agar dapat menarik anak-anak untuk bermain. “Selain warna, bahan yang kami gunakan untuk BhinekaCo adalah plastik yang aman apabila tergigit oleh anak-anak,” tutur Tegar. Untuk kemasan hardbox, Tegar dan tim membuat sendiri dengan menggunakan bahan kertas karton tebal yang mereka rakit sedemikian rupa.
Gunakan teknologi augmented reality
Tidak hanya berhenti di situ, Tegar dan tim menambahkan unsur futuristik dalam board game ini. Mereka menggunakan teknologi augmented reality (AR) sebagai pendukung dari sisi edukatif permainan ini. “Anak-anak bisa scan kartu yang tersedia menggunakan gadget mereka, dan akan muncul karakter animasi 3D yang bisa menjelaskan secara singkat tentang suku dan pakaian adatnya,” tuturnya.

Sebelum menjadi karya yang sekarang, Tegar mengatakan terdapat beberapa tantangan yang ia dan tim harus hadapi. “Karya ini merupakan plan B dari rencana awal kami, sehingga kami harus merombak semuanya dan melakukan riset kembali dalam jangka waktu satu bulan,” ungkapnya.
‘BhinekaCo’ Sabet Juara 1 Tingkat Nasional
Namun, walaupun digarap dalam hanya waktu satu bulan, usaha mereka tidak sia-sia. ‘BhinekaCo’ berhasil menyabet juara 1 di perlombaan business plan tingkat nasional dalam acara ITB-Indragiri Expo 2025 yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi dan Bisnis Indragiri. Tentunya, hal ini menjadi kebanggan bagi mereka.
“Kami bersyukur sekali atas prestasi yang diraih kali ini, karena kami juga melalui proses yang lumayan challenging namun sangat memuaskan di akhir,” kata Tegar.
Selain itu, Tegar dan tim juga berkunjung ke Wepose, komunitas peduli anak yang berbasis di Kota Surabaya untuk memperkenalkan ‘BhinekaCo’ kepada anak-anak. Kunjungan ini digelar pada Minggu (26/01/2025) dan berlokasi di Titik 4 Wepose, Jl. Keputran Kejambon II no. 65, Surabaya.

Para anak-anak asuh Wepose memberikan respon yang sangat positif terhadap permainan ‘BhinekaCo’ ini. Mereka secara aktif bermain dan mencari tahu tentang keberagaman budaya di Indonesia. Klik link di bawah ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang permainan ‘BhinekaCo’: