Prestasi

Mahasiswa DKV Ciptakan Flanatomy, Media Pembelajaran Organ Tubuh Manusia yang Interaktif

Flanatomy, Media Pembelajaran yang Ramah Anak

Inovasi-inovasi terbaru seperti tidak ada habisnya muncul dari Tegar Prasetiyo, seorang mahasiswa prodi Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Dinamika. Setelah karya-karya inovatif yang ia buat, seperti FlanetAR, Hydrobloom, dan BhinekaCo, kali ini ia menciptakan sebuah media pembelajaran interaktif tentang organ tubuh manusia yang diberi judul Flanatomy.

Flanatomy adalah sebuah media pembelajaran yang ia bentuk seperti permainan puzzle 3D dengan menggunakan kain flanel sebagai bahan utamanya. Media pembelajaran ini adalah versi kedua dari FlanetAR yang merupakan media pembelajaran tentang planet.

flanatomy puzzle 3d karya mahasiswa dkv undika
Flanatomy, Karya Puzzle 3D karya Mahasiswa DKV Undika
(Sumber: Dok. Humas Undika)

Tegar menjelaskan bahwa asal usul nama Flanatomy adalah penggabungan dari kata ‘flanel’ dengan ‘anatomy‘. “Saya ingin membuat nama produk yang catchy dan mudah diingat oleh masyarakat maupun anak-anak, serta ingin memunculkan unsur flanel dan anatomi dalam namanya agar masyarakat bisa penasaran dengan penggabungan kata tersebut,” tuturnya.

Flanatomy ini diciptakan oleh Tegar untuk membantu anak-anak penyandang ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) agar dapat memelajari tentang anatomi tubuh manusia dengan lebih baik dan mudah. Sesuai riset yang telah dilakukan oleh Tegar, anak-anak penyandang ADHD membutuhkan media pembelajaran yang lebih aktif untuk dapat mengambil perhatian mereka.

Artikel Lainnya :  Alat Pasteurisasi Susu Berbasis MQTT Inovasi Mahasiswa Teknik Komputer Undika

Fitur yang Ditawarkan Flanatomy

Flanatomy terdiri dari puzzle 3D organ manusia mulai jantung, paru-paru, lambung dan lainya serta mainan dokter yang berfungsi sebagai penunjang pembelajaran. Flanatomy juga dibekali dengan teknologi Augmented Reality (AR) yang memungkinkan anak-anak dapat scan kartu yang ada dan dapat menampilkan animasi 3D dari organ tersebut yang bisa dipelajari secara seksama.

Kartu-kartu AR yang telah di-scan menggunakan smartphone akan memunculkan gambar animasi organ tubuh manusia secara 3D serta ada penjelasan secara audio dan visual tentang organ terkait. Tentunya, media pembelajaran ini selain mengusung interaktifitas, juga mengusung media pembelajaran yang futuristik sehingga tidak akan membosankan bagi anak-anak.

Teknologi AR dalam Flanatomy
(Sumber: Dok. Humas Undika)

Dalam proses penggunaannya, Tegar mengatakan bahwa Flanatomy memiliki buku panduan untuk mempermudah penggunaan. “Melalui buku panduan ini, anak-anak bisa mengerti dimana letak organ tubuh ini harus dipasang. Setelah mengetahui posisinya, anak-anak diajak untuk memasang rangkaian puzzle organ tubuhnya ke celemek yang sudah didesain khusus,” jelasnya.

Anak-anak tidak akan bingung, karena warna-warna dari prototype organ tubuh manusia tersebut sudah disamakan dengan warna tempat menempelkan pada celemek, sehingga anak anak dapat mengetahui dimana letak jantung, hati, paru-paru dan lainnya. “Celemek tersebut dapat digunakan oleh anak-anak sebagai alat peraga, agar mereka juga bisa mengetahui secara langsung letak-letak organ tubuh yang telah dipasang,” ujarnya.

Artikel Lainnya :  Mahasiswa DKV Raih Juara 1 Tingkat Internasional di Ajang 'ISIF 2024'

Media pembelajaran Flanatomy telah dipraktikkan secara langsung di Sekolah Luar Biasa (SLB) Putra Mandiri Surabaya. Anak-anak yang mencoba Flanatomy merasa terhibur dan lebih mudah belajar tentang organ tubuh manusia.

Implementasi Flanatomy secara Langsung
(Sumber: Dok. Humas Undika)

Berhasil Meraih Medali Emas Tingkat Internasional

Atas karya inovatifnya ini, Tegar berhasil membawa pulang medali emas dari perlombaan tingkat internasional bertajuk Asean Innovative Science Environmental and Entrepreneur Fair (AISEEF) 2025. Perlombaan ini berlangsung di Universitas Diponegoro, Semarang secara offline pada tanggal 3 – 6 Februari 2025.

Tegar Berhasil Raih Medali Emas di Lomba Tingkat Internasional
(Sumber: Dok. Humas Undika)

Ini adalah kali kedua Tegar mengikuti dan meraih medali emas di perlombaan internasional. Sebelumnya, ia berhasil meraih medali emas di perlombaan International Science and Invention Fair 2024 (ISIF) dengan karyanya yang berjudul FlanetAR. Tahun ini, ia kembali melenggang di perlombaan internasional dan membuahkan prestasi yang sangat membanggakan.

Ia merupakan satu-satunya perwakilan dari Indonesia yang lolos di final kategori yang ia ikuti. “Kategori yang saya ikuti di perlombaan ini adalah kategori entrepreneurship. Jadi, selain saya harus memikirkan konsep dan desain dari Flanatomy, saya juga harus menyusun rancangan anggaran dan harga jual dari Flanatomy,” ucap Tegar. Tegar menambahkan bahwa ada sekitar 14 negara lainnya yang turut berkompetisi di lomba AISEEF ini, seperti Thailand, Filipina, Korea Selatan, dan lain-lain.

Artikel Lainnya :  Mahasiswa Sistem Informasi Universitas Dinamika Raih Juara 1 Akuntansi Tingkat Nasional

Ajak Teman-Teman untuk Berkarya dan Berprestasi

Walau ia telah mengikuti beberapa kali perlombaan dan seringkali membawa pulang prestasi membanggakan, Tegar tidak menutup pintu untuk kolaborasi. Ia sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan mahasiswa lain untuk berkarya dan berprestasi bersama.

Salah satu kolaborasi terbaru adalah Tegar bersama dua mahasiswa DKV angkatan ’24 bernama Haikal Rahmami Loka Jaya dan Mochammad Rizki Ramadhan yang membuat karya BhinekaCo dan berhasil membawa pulang medali emas perlombaan tingkat nasional (artikel lebih lengkapnya bisa klik di sini).

“Harapan saya, semoga ke depannya makin terbuka lebih banyak lagi kesempatan bagi saya dan teman-teman untuk berkarya dan berprestasi bersama di perlombaan tingkat nasional maupun internasional,” pungkasnya.


Open chat
Hai, Ada yang bisa kami bantu ?