D’Media, (30/01/2024) – Untuk mewujudkan visi menjadi smart entrepreneurial university berskala global yang produktif dalam berinovasi, Universitas Dinamika bersama Ritsumeikan University yang ada di Jepang melakukan sebuah kerja sama di bidang akademik dan penelitian.
Bentuk kerja sama itu berupa sebuah international class yang merupakan hasil dari kolaborasi dosen Sistem Informasi (SI) yang bernama Valentinus Roby Hananto dengan dosen Ritsumeikan University, Kryssanov Victor. International class ini diselenggarakan di Ruang Auditorium Universitas Dinamika pada Jumat 17 Januari 2024. “Kami bekerja sama untuk bersinergi dalam peningkatan akademik dan penelitian kami.”, ujar dosen yang akrab dipanggil Valent tersebut.
International class yang diikuti oleh empat mahasiswa SI ini tidak hanya diikuti oleh mahasiswa Universitas Dinamika, melainkan juga diikuti oleh mahasiswa universitas di negara lain yang juga bekerja sama dengan Ritsumeikan University. Semua kegiatan perkuliahan selama satu semester ini dilakukan secara online.
Untuk mengikuti international class, para mahasiswa yang telah mendaftar harus melewati serangkaian seleksi sebelum bisa bergabung dengan kelas. Tentunya, bahasa menjadi kunci utama di kelas ini. “Walaupun berbeda bahasa dengan bahasa kita sehari-hari, namun kami tetap bisa terhubung antar satu sama lain.”, ucap Kevin, salah satu mahasiswa yang mengikuti international class tersebut.
Dosen yang bertanggung jawab di kelas ini adalah Kryssanov Victor. Profesor dari Ritsumeikan University ini mengadakan sebuah project bagi mahasiswa di kelasnya. Dengan tema besar ‘Smart Farming’, Victor membebaskan mahasiswanya untuk menentukan sendiri project apa yang akan dikerjakan.
Stefanus, mahasiswa yang juga mengikuti international class, membeberkan bahwa dari tema ‘Smart Farming’ tersebut, mengerucut menjadi tiga project yang terbagi menjadi tiga kelompok. Dua project membahas tentang smart farming untuk perkebunan, dan satu project tentang pertambakan.
Stefanus kemudian menceritakan pengalamannya selama mengikuti kelas tersebut. “Saya merasa sangat tertantang. Awalnya, saya kaget dengan sistem perkuliahan yang cukup berbeda dengan yang biasanya. Namun, lama kelamaan, saya bisa membiasakan diri dan akhirnya bisa mengikuti arusnya.”, kata Stefanus.
Di lain tempat, Kepala Pusat Kerja Sama (PKS), Tri Sagirani, mengungkapkan perasaannya mengenai international class ini. “International class yang melibatkan kedua kampus ini merupakan hasil kerja sama kami untuk menyukseskan visi Universitas Dinamika. Selain itu, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman mengikuti international class yang diikuti oleh mahasiswa-mahasiswi yang berbeda-beda.”, ungkap Tri.
Kelas online yang diselenggarakan pada Jumat, 17 Januari 2024 tersebut merupakan presentasi tugas akhir di semester ini. Para perwakilan kelompok mempresentasikan model prototype yang telah mereka kerjakan kepada Victor melalui Zoom Meeting. Terdapat tiga model prototype, diantaranya adalah prototype untuk mendeteksi penyakit pada buah semangka, mendeteksi dini penyakit di daun kentang, dan mengestimasi ukuran udang yang ada di tambak.
Dengan diadakannya kerja sama internasional antar dua kampus, diharapkan semoga bisa menjadi landasan untuk bisa bersaing di kancah internasional. Serta bisa memotivasi mahasiswa untuk menghasilkan project-project yang bisa menarik perhatian global. (tta)