D’Media, FTI – Mahasiswa Universitas Dinamika (Undika) berhasil
menciptakan sebuah inovasi. Mahasiswa bernama Nicholas Philbert membuat sistem
deteksi detak jantung melalui wajah dengan computer
vision.
Dia menggunakan metode remote photoplethysmograph (RPPG). “Tujuan
saya membuat ini agar dapat memudahkan orang-orang mendeteksi detak jantung
tanpa sensor dan kontak fisik.”, ujar mahasiswa jurusan Teknik Komputer
tersebut.
RPPG menggunakan alat perekam atau
video base device yang bisa menangkap
foto secara langsung. Hasil dari video ini diolah menggunakan computer vision untuk mendeteksi detak
jantung. “Dengan menggunakan computer
vision, komputer bisa menganalisis sendiri benda yang ada di depannya.
Sehingga informasi yang didapat oleh komputer dapat menghasilkan perintah.”,
ucapnya.
Alat penunjang yang digunakan oleh
Nicholas adalah sebuah webcam yang
digabungkan dengan RPPG. Sistem deteksi detak jantung milik Nicholas tergolong real time dengan menganalisis nilai
lebih dari 7 fps. Tingkat akurasi yang paling tinggi adalah jarak wajah sejauh
40 cm, 22.52 fps.
“Harapan saya adalah dengan sistem
yang telah saya inovasikan ini dapat membantu masyarakat Indonesia maupun
tenaga medis dalam mendeteksi detak jantung secara real time dan contactless.”,
pungkasnya.