Berita

Masa Covid-19, Rektor Undika Sebut Pendidikan Alami Metamorfosis untuk Maksimal di 4.0

Rektor Universitas Dinamika Prof. Budi Jatmiko, M.Pd. menyebut pendidikan di Indonesia mengalami metamorfosis selama bencana pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 lalu. Hal tersebut sangat mendukung revolusi industri 4.0 dalam perkembangan sebuah negara.

Menurutnya, sebelum ada pandemi Negara Indonesia telah mengenal dan mempelajari tiga hal, yakni teknologi literasi, data literasi, dan human literasi.

“Nah sebelum ini (Covid19) teknologi literasi pada umumnya di dunia pendiaikan masih belum memasyarakat, jadi sisi positifnya yakni masyarakat siap untuk menghadapi era revolusi industri. Jadi sekrang praktik langsung,” kata Prof. Budi Jatmiko.

Ia menyampaikan metamorfosis ini sangat mendadak bagi masyarakat, sehingga tidak ada persiapan dalam peralihan pola kegiatan belajar mengajar.

Artikel Lainnya :  Alumnus DKV Undika di Balik Desain Cover Novel Layangan Putus

Meski begitu, prof Budi menyarankan agar masyarakat khususnya pelajar dan pengajar harus terbiasa dengan sistem belajar online. Sehingga revolusi industri 4.0 benar-benar diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari oleh masyarakat Indonesia.

“Jadi harus dijalankan, kalau tidak pengetahuan akan stagnan pengetahuan kita,” katanya.

Dengan metamorfosis ini, lanjut Prof Budi, pendidikan Indonesia semakin fleksibel dan mencerdaskan anak bangsa. Pelajar atau mahasiswa harus lebih aktif, kritis, dan cerdas dalam memanfaatkan teknologi dengan meningkatkan keinginan belajar hal baru. Sedangkan itu pengajar atau dosen juga harus bisa memotivasi dan memicu pelajar semakin kritis dalam belajar.

Rektor dan juga guru besar ini juga berpendapat setelah pandemi Covid-19 berakhir, sistem pendidikan Indonesia akan semakin maju. Akan ada sistem blanded (campuran) pola pendidikan yakni secara offline dengan tatap muka dikelas, dan belajar secara online melalui teknologi.

Artikel Lainnya :  Geraldhi Aditya, Wisudawan Cumlaude yang Raih Dua Sertifikasi Internasional

“Jadi ada percepatan, efisien, dan efektif dalam belajar mengajar. Dengan ini bukan hanya belajar teori dan ilmu pendidikan, tapi belajar menjalani hidup dengan cerdas,” kata dia.

Ia berharap semua elemen masyarakat mendukung metamorfosis ini, sehingga masyarakat bisa menjalani pandemi ini dengan ikhlas dan tulus dengan mengambil hikmahnya. Selama pandemi ini memanfaatkan teknologi jangan sampai putus, jaga komunikasi, dan terus mencari ilmu melalui teknologi.

“Khususnya Undika, saya berharap pendidikan kita semakin bertumbuh. Apalagi kita sudah memiliki aplikasi Blirian yang menunjang revolusi industri 4.0,” katanya.

Prof Budi berpesan agar seluruh pelajar tetap semnagat belajar selaman masa pandemi. Tetap olahraga untuk menjaga kesehatan meski tidak bisa aktivktas keluar rumah. Semoga pandemi ini segera berakhir.

Artikel Lainnya :  107 Wisudawan Mengikuti Wisuda ke 52 Program Sarjana dan Diploma

(lathifiyah)