D’Media
(03/06/2022) – Kisah KKN di Desa Penari yang sempat viral melalui thread Twitter sebuah akun bernama @SimpleMan mendulang sukses saat
dihadirkan secara visual dilayar bioskop Indonesia. Tidak hanya menimbulkan
rasa penasaran masyarakat tentang dimana lokasi asli kejadian tersebut terjadi,
MD Pictures selaku Production House yang membuat film ini menarik perhatian
para penonton dengan poster berbasis Augmented
Reality (AR) pertama di Indonesia yang dipajang di seluruh bioskop tanah
air.
Dibalik
poster KKN di Desa Penari yang dilengkapi oleh fitur AR ini, ada andil salah
satu mahasiswa Universitas Dinamika didalamnya. Andychah Ibnu Abdillah,
mahasiswa S1 Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Dinamika ini
membuat layout AR dan juga filter Instagram yang ada di akun @kknmovie. “Jadi saya membuat desain
layout dari tiap tokoh yang ada diposter seperti tokoh badarawuhi dan juga
ularnya itu, lalu dibuat AR,” terang mahasiswa angkatan 2018 ini. Andy
menjelaskan bahwa awal ia bisa menjadi bagian dari tim pembuatan poster AR KKN
di Desa Penari ini karena agency @madebyhumans_
tempatnya bekerja part time berhasil
memenangkan pitching dari pihak MD
Pictures. “Setelah menang pitching
itu, kami membagi tugas ada yang mengerjakan bagian 3D Artist, Animated 3D Ular
lalu saya bagian Layout AR dan membuat filter Instagram,” jelasnya.
Lebih
lanjut Andy menjelaskan langkah awal untuk mencoba efek 3D pada poster KKN di
Desa Penari ini adalah membuka akun Instagram @kknmovie. “Lalu setelah masuk akun tersebut, pilih tab Filter yang
ada disebelah tab Feed, klik Try It pada filter tersebut dan bisa diaplikasikan
langsung pada poster yang terpampang di bioskop,” tuturnya. Mahasiswa yang sedang mengerjakan Tugas Akhir
ini pun mengungkapkan rasa syukurnya bisa terlibat dalam pembuatan poster film
yang sedang booming di tengah
masyarakat saat ini. “Rasanya bangga ya karena ini adalah poster AR pertama
yang ada di Indonesia dan ditampilkan juga di seluruh bioskop di Indonesia,”
ungkapnya.
Meskipun
sempat mengalami kesulitan dalam proses pembuatan 3D animasi tiap tokoh yang
ada di dalam poster, namun ia senang karena melalui karyanya ini ia bisa banyak
belajar dan menjadi semakin memahami ilmu-ilmu dalam membuat filter di sosial
media. “Dasarnya saya sudah suka membuat filter khususnya untuk Instagram, ini
jadi semakin enjoy mengerjakan
hal-hal itu,” tegasnya. Andy berharap dengan langkah ini ia bisa terus
mengembangkan potensi dalam dirinya untuk meraih kesuksesan dalam studi dan
karirnya nanti. (Cla)