D’Media (18/02/2022) – Penguasaan penggunaan beragam e-commerce dalam dunia bisnis dan pemasaran menjadi hal krusial di era digital saat ini. Hal tersebut tentunya menjadi fokus para pelaku UMKM yang ingin mengembangkan bisnisnya untuk target pasar yang lebih besar. Melihat peluang tersebut, dua dosen D3 Sistem Informasi (SI) dan satu dosen S1 Manajemen Universitas Dinamika (Stikom Surabaya) mengadakan pelatihan dan pengabdian masyarakat di Kelurahan Benowo. Adapun dosen tersebut ialah Edo Yonatan, Didiet Anindita, dan Haryanto Tanuwijaya.
Pelatihan dengan tema Entrepreneur Sukses di Era Digital ini memberikan edukasi mengenai pesatnya perkembangan pemasaran melalui online saat ini. Selain itu, para peserta yang seluruhnya adalah para ibu-ibu perintis UMKM ini diajarkan untuk membuat akun e-commerce Tokopedia sebagai media pemasaran online. “Tokopedia ini juga salah satu karya anak bangsa dan patut didukung. Selain itu Tokopedia mudah digunakan, baik dalam versi mobile maupun web,” ungkap Edo Yonatan. Lebih lanjut, Edo melihat bahwa antusias yang sangat tinggi dari para peserta ini diharapkan dibarengi dengan semangat belajar untuk mau terbiasa menggunakan e-commerce. “Sehingga penjual yang sudah terbiasa melakukan pemasaran secara konvensional harus merubah kebiasaannya untuk bisa mengikuti pangsa pasar di era digital ini,” tutur Edo. Ia berharap para UMKM di Kelurahan Sememi dapat mengoptimalkan penggunaan platform e-commerce untuk membantu dalam peningkatan kehidupan ekonomi mereka.
Di sisi lain, Sudarmi, salah satu peserta yang hadir dalam kegiatan ini sangat senang mendapatkan pelatihan. Ia bercerita bahwa bisnis UMKM yang bergerak dibidang fashion ini sudah ia geluti selama 7 tahun. “Saya punya bisnis UMKM mukena dan selama ini memang berjualannya baru di teman-teman dan tetangga sekitar saja,” ungkap Sudarmi. Wanita berusia 53 tahun ini mengaku bahwa pandemi Covid-19 ini sangat berdampak pada penjualan mukenanya. “3 tahun ini penjualannya menurun. Dulu saya punya rekanan untuk produksi sebanyak 25 orang, sekarang hanya bersisa 10 orang saja,” lanjutnya.
Ia menjelaskan bahwa sebelum ada pandemi, ia dan rekan-rekan kerjanya bisa menjual mukena di berbagai kegiatan seperti bazar serta pameran-pameran UMKM dan bisa mendapatkan pendapatan sekitar Rp 400.000 setiap bulannya. Saat ini ia memikirkan ide-ide baru mengenai tren mode mukena yang sedang booming di pasaran. “Untuk meningkatkan penjualan, sekarang saya lihat motif-motif yang disuka dan juga memilih bahan produksi yang bagus namun harganya masih terjangkau,” tutur Sudarmi. Pada saat pelatihan, Sudarmi dengan telaten mengikuti setiap langkah yang diajarkan oleh dosen D3 SI Undika hingga terciptalah akun toko UMKM yang diberi nama mimiplok collection. “Senang sekali ada pelatihan ini, jadinya kita lebih maju. Semoga ini bisa membantu proses penjualan produk kita nantinya sehingga perekonomiannya bisa sehat seperti semula,” harap Sudarmi.
Pengadaan pelatihan dari Undika ini pun disambut baik oleh Kepala Kelurahan Sememi, Sapto Hadi. “Saya berharap tidak berhenti disini, karena tema pelatihan yang diadakan juga sejalan dengan aktivitas para warga yang banyak merintis UMKM dan juga beberapa RT/RW yang bergiat dilingkungan,” ungkap Sapto. Ia berharap semoga ilmu yang diberikan oleh para akademisi Undika bisa diterapkan langsung oleh masyarakat, baik dalam pemanfaatan pengolahan sampah organik hingga pemasaran produk UMKM secara online. “Harapan saya, kegiatan ini bisa diperbanyak. Jangan cuma sekali sebulan tapi kalau bisa sebulan empat kali di beberapa wilayah disekitar sini,” pungkasnya. (Cla)