Universitas Dinamika (Undika) memiliki banyak program dalam meningkatkan kualitas mahasiswa berprestasi. Salah satu programnya yakni dengan memberikan dorongan atau motivasi mahasiswa agar terus berinovasi melalui pemberian beasiswa setiap semesternya.
Wakil Rektor III Undika Dr. Bambang Hariadi, M.Pd. menyampaikan setiap semester pihak kampus menyediakan kuota beasiswa sebanyak 20 mahasiswa.
“Pendaftar yang mendaftar akan disaring sesuai dengan kriteria yang kampus tentukan. Dari 20 kuota beasiswa ini 10 mahasiswa dengan 50 persen beasiswa, dan 100 persen untuk 10 orang lainnya,” kata dia.
Ia menjelaskan setiap mahasiswa yang berprestasi baik bidang akademik maupun non akademik bisa mengajukan beasiswa. Jika persyaratan memenuhi kriteria akan lolos dan menerima beasiswa selama satu semester.
Ia menyayangkan semester ini hanya sedikit mahasiswa yang mengajukan beasiswa, yakni hanya 3 orang saja..Harapannya pada semester selanjutnya mahasiswa berlomba-lomba untuk berprestasi dan mengajukan beasiswa. Apalagi untuk persyaratannya kami memberikan kemudahan karena masih masih dalam masa pandemi.
“Dengan berprestasi, mahasiswa akan banyak memiliki benefit, baik yang akan cepat lulus atau tepat waktu lulusnya, menerima beasiswa, dan juga sebagai portofolio ketika bekerja,” kata dia.
Mahasiswa akan terus berkreativitas jika mendapatkan beasiswa ini, karena penerima mahasiswa harus aktif dan membuat proposal PKM baik di bidang penulisan ilmiah, dan kami arahkan ke lima bidang, bisa ke kewirausahaan, penelitian dan lainnya.
Selanjutnya pihak kampus akan menyesuaikan program merdeka belajar, sehingga proposal dan karya yang dibuat bisa dikonversikan dengan mata kuliah tertentu. Jadi selanjutnya hasil proposal PKM yang didanai dikti dan mengembangkan kemampuannya, nanti bisa bisa lulus tanpa mengikuti kuliah.
Disamping itu, Rektor Undika Prof. Dr. Budi Jatmiko, berharap mahasiswa bisa berkiprah di kancah nasional dan juga internasional. Pastinya dengan berkreasi dan berprestasi terlebih dulu di lingkungan kampus.
Menurutnya mengikuti kegiatan organisasi dan bisa unggul bidang akademik merupakan hal yang berharga.
“Itu mahal harganya, jadi kalau sudah pintar baik bidang akademik dan non akademik itu keahliannya tidak bisa diragukan lagi,” katanya.
Ia berpesan agar mahasiswa mulai menyusun curriculum vitae sejak masa kuliah, dan kegiatan yang berprestasi bisa dimasukan sebagai profilnya. Tentunya dengan terus mengasah kemampuannya dalam menganalisis, berpikir kritis, menciptakan hal baru, dan mampu mengevaluasi atas apa yang dilakukannya.
PR UNDIKA: lathifiyah