D’Media (27/05/2022)
– Abdullah Zakarsyi, salah satu Alumnus Prodi S1 Desain Produk Universitas
Dinamika (Undika) menciptakan sebuah inovasi berupa sofa dari ban mobil bekas.
Ide ini muncul setelah ia melihat banyak sekali ban mobil bekas yang sudah
tidak layak pakai menumpuk di bengkel langganannya. “Limbah ban bekas ini kan
juga tidak bisa diurai, harus dibakar dulu tapi nanti malah menimbulkan polusi,
oleh sebab itu saya ingin modif menjadi barang bernilai guna,” ujar Abdullah
pada memamerkan karyanya di Pameran Unlimited Ideas Undika.
Membeli
ban bekas seharga Rp 2.000 di bengkel langganannya, Abdullah kemudian membeli
beberapa peralatan lain seperti balok kayu, karet ban, paku, sekrup, lem, spons
serta kain. “Jadi setelah saya beli bannya, saya cuci bersih dulu lalu mulai
memotong balok kayu untuk dijadikan dudukan,” ujar mahasiswa angkatan 2016.
Abdullah melanjutkan, fungsi balok kayu tersebut agar nantinya sofa tidak
mengempis saat diduduki.
Setelah
balok kayu dipasang dan dipaku di beberapa sisi dalam ban bekas, ia memasukkan
karet ban dibagian tengah lubang ban bekas tersebut. “Jika semua komponen
didalam tersebut terisi, tingga diberi spons dibagian atas dan juga melingkar
keseluruhan agar empuk,” lanjut Abdullah. Tidak lupa, ia juga menutup bagian
bawah sofa inovasinya ini dengan kayu dan juga tiang penyangga. “Finishingnya
saya tutup keseluruhan dengan kain,” ungkap mahasiswa yang aktif di Ormawa
KOPMA ini.
Dalam
membuat karya inovasi yang ia jadikan topik bahasan di Tugas Akhirnya ini,
Abdullah membutuhkan waktu selama empat hari dan menghabiskan biaya kurang
lebih sebanyak Rp 250.000. “Kesulitannya hanya saat proses menjahit kain
penutup sofa itu karena harus kan full melingkar dan harus menyesuaikan dengan
motif kain yang saya pilih,” terangnya. Namun ia sangat senang dengan karya
inovasinya ini karena menjadi langkah kecil yang dapat membantu mengurangi
limbah-limbah di lingkungan.
Sejalan
dengan hal tersebut, Darwin Yuwono Riyanto selaku Dosen Pembimbing mengatakan
bahwa karya yang dibuat oleh Abdullah ini bagian dari sustainable design.“Dengan sentuhan sustainable design, ban bekas yang tadinya dianggap sampah akan
memiliki nilai jual sekaligus mengurangi limbah ban bekas,” tutur dosen pengampu
mata kuliah sustainable design ini.
Darwin
berharap, dengan adanya karya dari Abdullah bisa memotivasi mahasiswa-mahasiswa
Prodi S1 Desain Produk Undika yang lain untuk mau melakukan riset mengenai
barang-barang bekas apa yang dapat di daur ulang. “Harapannya juga bisa bekerja
sama dan berbagi ilmu dengan masyarakat agar dapat tercipta peluang lapangan
kerja baru dalam hal pengelohan limbah sehingga dapat memberdayan ekonomi
masyarakat,” tegas Darwin. (Cla)